REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku fokus dalam menjalankan penugasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri BUMN. Erick enggan menanggapi kabar dukungan untuk dirinya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Saya tegak lurus kepada Bapak Presiden Jokowi," ujar Erick saat ramah tamah dengan media di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Erick mengaku bersyukur performa BUMN mengalami perkembangan yang signifikan. Terlihat dari peningkatan laba dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124 triliun pada 2021, dan kian meningkat pada 2022 menjadi Rp 303 triliun, meski dikurangi restrukturisasi PT Garuda Indonesia sebesar Rp 60 triliun.
Erick mengatakan BUMN saat ini mampu memecahkan rekor setoran dividen kepada negara hingga Rp 80,2 triliun atau menjadi terbesar sepanjang sejarah.
"Artinya saya saya memprioritaskan menjaga performa dan untuk menyelesaikan tugas saya sebagai menteri," ucap Erick.
Kendati begitu, Erick mengapresiasi sejumlah survei yang menempatkan dirinya sebagai salah satu figur cawapres dengan tren elektabilitas yang tinggi. Erick menilai hal tersebut menjadi apresiasi atas kerja keras Kementerian BUMN dan juga para direksi, komisaris, dan pegawai BUMN dalam memperbaiki kinerja BUMN.
"Kita tahu konteksnya di politik Indonesia kalau bicara capres-cawapres itu keputusannya partai harus 20 persen, nah saya kebetulan enggak punya, artinya kita fokus yang ada di depan mata," kata Erick.