Rabu 03 May 2023 15:28 WIB

Kabupaten Paser Kekurangan Tenaga Pengajar Berkompetensi

Kabupaten Paser harus mendapatkan dukungan tenaga pengajar.

Ilustrasi suasana belajar di sekolah.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi suasana belajar di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, PASER -- Ketua I Komisi Nasional Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Kasrani Latief menyebutkan salah satu masalah pendidikan di Kabupaten Paser adalah kurangnya tenaga pengajar atau guru yang memiliki kompetensi.

"Kabupaten Paser masih kekurangan tenaga pengajar baik dari segi jumlah maupun tingkat kompetensi," kata Kasrani di Tanah Grogot, Kaltim, Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Ia berharap pemerintah daerah (pemda) mengupayakan penambahan tenaga pengajar, sekaligus meningkatkan kompetensi guru melalui program-program pelatihan, mulai dari tingkat PAUD, SD, dan SMP.

Selain itu, lanjut dia, ada masalah fasilitas pendidikan yang belum merata, baik di lembaga pendidikan formal maupun informal. Fasilitas pendidikan bukan hanya lembaga pendidikan, kata dia, tetapi juga untuk guru dan siswa.

Oleh karena itu, menurut dia, untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Paser perlu ada kolaborasi pemangku kepentingan yakni pemerintah, swasta, masyarakat, dan organisasi.

Pemerintah melalui Dinas Pendidikan memiliki tugas mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, katanya. Sementara pihak swasta, memiliki peran membantu pemerintah melalui dana tanggung jawab sosialnya.

Kasrani menilai sejauh ini perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser terhadap kemajuan dunia pendidikan sudah cukup bagus.

"Namun perlu lebih ditingkatkan, mengingat Paser posisinya akan menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN)," katanya.

Selain itu pemerintah dan pemangku kepentingan, lanjut dia, harus memfasilitasi siswa berprestasi mulai dari SD hingga perguruan tinggi secara berkesinambungan.

"Peran guru pendamping sebagai motivator agar anak semangat untuk terus belajar juga harus ditingkatkan, termasuk peran komite sekolah maupun komite kelas," tutur Kasrani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement