Rabu 03 May 2023 17:05 WIB

Akan Bertemu SBY, Muhaimin: Ajak Demokrat Gabung Koalisi Besar

Muhaimin menghormati Partai Demokrat yang sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (kiri) menyampaikan keterangan pers setelah melaksanakan pertemuan di Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim antar kedua partai sekaligus membahas pematanganan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (kiri) menyampaikan keterangan pers setelah melaksanakan pertemuan di Jakarta, Jumat (28/4/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahim antar kedua partai sekaligus membahas pematanganan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar akan bersilaturahim ke kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahim dengan salah satu tokoh bangsa.

Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk mengajak Partai Demokrat untuk bergabung dalam wacana pembentukan koalisi besar. Meskipun saat ini, partai berlambang bintang mercy sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga

"Iya (akan ajak Partai Demokrat ke koalisi besar)," jawab singkat Muhaimin sebelum meninggalkan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5).

Kendati demikian, ia menghormati Partai Demokrat yang sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan. Mengingat PKB juga sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra lewat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Mungkin yang paling penting adalah apakah pilihan masing masing di grup koalisi ini sudah final, Pak SBY sudah final. Kalau belum final kan bisa kita ajak gabung," ujar Muhaimin.

Koordinator juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pertemuan SBY dengan Muhaimin dalam rangka halal bihalal. Apalagi Partai Demokrat dan PKB memang memiliki hubungan historis yang baik.

Ia menambahkan, tujuh bulan lagi akan memasuki masa kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2024. Perlu komitmen bersama untuk menghindari gesekan dan polarisasi di masyarakat.

"Untuk itu, Demokrat dan PKB terus menjalin silaturahmi dan komunikasi, sebagai modal penting menjaga kohesi kebangsaan demi terwujudnya pemilu yang demokratis, serta bebas dari intervensi, intimidasi, dan kecurangan," ujar Herzaky.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement