REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Musim ini agaknya bakal menjadi musim terakhir Lionel Messi mengenakan seragam Paris Saint Germain (PSG). Manajemen Les Parissiens dilaporkan tidak tertarik untuk memperpanjang kontrak Messi menyusul aksi indisipliner bintang asal Argentina tersebut.
Pemain dengan koleksi Ballon d'Or terbanyak sepanjang sejarah itu kedapatan bertolak ke Riyadh, Arab Saudi, pada akhir pekan lalu. Messi meninggalkan Kota Paris usai tampil di laga kontra Lorient pada pekan ke-33 Ligue 1. Dalam laga tersebut, PSG harus mengakui keunggulan tamunya, Lorient, 1-3.
Kepergian Messi ke Riyadh itu dikabarkan terkait dengan kerjasama pemain berjuluk La Pulga itu dengan Kerajaan Arab Saudi. Messi diketahui telah menjadi brand ambasador dari Kementerian Pariwisata Kerajaan Arab Saudi. Namun, kepergian Messi ke Riyadh itu ternyata berbuntut panjang.
Pasalnya, kepergian Messi tanpa sepengetahuan manajemen PSG. Padahal, tim utama Les Parissiens sudah dijadwalkan kembali melakoni latihan pada awal pekan ini. Manajemen PSG akhirnye menjatuhkan sanksi kepada Messi. Pemain berusia 36 tahun itu dibekukan dari skuad PSG selama dua pekan.
Alhasil, Messi akan absen saat Les Parissiens menghadapi Troyes dan Ajaccio di lanjutan Ligue 1. Eks bintang Barcelona itu tercatat tinggal memiliki kesempatan tampil di tiga partai pamungkas Ligue 1. Sanksi terhadap Messi ini ternyata memiliki dampak lanjutan, terutama soal kelanjutan kiprah Messi di PSG.
''Manajemen PSG diyakini tidak akan menawarkan perpanjangan kontrak baru buat Messi. Pun dengan kemungkinan mengaktifkan perpanjangan kontrak selama setahun dalam kontrak Messi. Saat ini, kontrak Messi bersama PSG bakal berakhir pada 30 Juni 2023 mendatang,'' tulis laporan L'Equippe, Rabu (3/5/2023).
Pada akhir Maret silam, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, sebenarnya telah mengungkapkan rencana untuk memperpanjang kontrak pengoleksi tujuh gelar Ballon d'Or tersebut. Meski nantinya mendapatkan penolakan dari Messi, PSG masih bisa mengaktifkan opsi tambahan setahun dalam kontrak Messi.
Opsi ini disertakan saat PSG mendatangkan Messi dengan status free transfer pada awal musim 2021/2022 silam. Namun, akhir terakhir Messi itu membuat para petinggi PSG berubah pikiran. ''Perjalanan ke Arab Saudi sepertinya menjadi paku terakhir dalam peti mati kiprah Messi bersama PSG,'' lanjut laporan L'Equipe yang dilansir Goal tersebut.
Sanksi dua pekan terhadap Messi dan rumor perubahan sikap teranyar manajemen PSG itu agaknya menjadi kabar yang baik buat Barcelona. Meski masih dibayang-bayangi ketentuan finansial dari La Liga, Blaugrana disebut-sebut berharap bisa mendatangkan kembali Messi ke Stadion Camp Nou pada musim depan.
Selain Barcelona, salah satu kontestan MLS, Inter Miami, dan klub asal Arab Saudi, Al Hilal, dilaporkan ikut tertarik untuk memboyong pemain yang sukses membawa Argentina merengkuh titel Piala Dunia 2022 tersebut. Hingga kini, Messi belum mengambil keputusan soal kelanjutan kiprahnya pada musim depan.