Rabu 03 May 2023 19:00 WIB

Wapres Dorong Pengembangan Ekonomi Syariah Melalui Kearifan Lokal

KDEKS Bengkulu dapat fokus mengembangkan penguatan ekonomi syariah.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyaksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Bengkulu, Rabu (3/5/2023). .
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyaksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Bengkulu, Rabu (3/5/2023). .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyaksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Bengkulu. Dalam pengukuhan KDEKS ke-14 di Indonesia ini, Kiai Ma'ruf berpesan agar peran aktif KDEKS Bengkulu difokuskan untuk mendukung pengembangan dan penguatan program-program ekonomi dan keuangan syariah sesuai dengan potensi kearifan lokal.

Salah satunya, kata Ma'ruf, KDEKS dapat memberikan perhatian khusus pada setidaknya tiga ribu masjid dan puluhan pondok pesantren yang telah terdaftar di Bengkulu. Menurutnya, potensi ini agar dioptimalkan sebagai kekuatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Baca Juga

"Saya mendengar ada ponpes yang sudah berhasil mengembangkan wisata religi dan budi daya lebah madu. Ini contoh bagus yang harus ditularkan ke ponpes-ponpes lain, baik di dalam maupun luar wilayah Bengkulu," ujar Ma'ruf di Bengkulu, Rabu (3/5/2023).

Ma'ruf menekankan agar KDEKS Bengkulu mendorong industri produk halal dan ekosistem industri kesehatan syariah, serta percepatan sertifikasi halal bagi UMKM. Sertifikasi halal khususnya bagi rumah potong hewan, termasuk pengembangan sentra Industri Kecil dan Menengah Halal, pariwisata ramah muslim, dan lain-lain.

Kedua, pada bidang jasa keuangan syariah, Maruf meminta agar terus menggenjot kinerja perbankan syariah di Bengkulu.

"Saya minta KDEKS Bengkulu terus menggali potensi daerah di sektor ini, seraya terus mendorong kemudahan akses masyarakat terhadap produk-produk perbankan syariah," ujarnya.

Selain itu, perlu didorong pemanfaatan alternatif pembiayaan syariah untuk pembangunan di Bengkulu. Hal itu seperti penerbitan sukuk daerah, maupun Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Syariah. Dia meminta KDEKS Bengkulu juga dapat mendorong pengembangan digitalisasi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah, serta Institusi Keuangan Mikro Syariah berbasis masjid, pesantren, dan lainnya.

Ketiga, dalam hal pengembangan dana sosial syariah, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini meminta KDEKS Bengkulu agar pemanfaatan potensi zakat dan wakaf diarahkan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan usaha mikro kecil. Selain itu, pengelolaan wakaf dapat didorong ke arah program wakaf uang dan wakaf produktif.

Terakhir, KDEKS Bengkulu agar terus bersinergi untuk mendorong kegiatan bisnis kewirausahaan syariah, seperti pengembangan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS), baik di area wisata maupun pusat perbelanjaan di Bengkulu. Kegiatan bisnis syariah juga perlu didukung dengan pengembangan Halal Export Center untuk pendampingan UKM Eksportir Produk Halal, termasuk penyediaan Rumah Produksi Bersama.

"Selain itu semua, saya tekankan kembali pentingnya penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah dengan menggerakkan semua lini, termasuk untuk mendukung terciptanya ekosistem dan infrastruktur syariah yang berkelanjutan," ujarnya.

Usai pengukuhan, Wapres juga meninjau pameran produk UMKM lokal setempat serta menyerahkan bantuan BAZNAS berupa 50 unit ZMart senilai Rp 465 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement