REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses autopsi pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah selesai dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/5) malam. Namun untuk hasil autopsi jasad pria bernama Mustofa (60 tahun) tersebut masih belum diketahui.
"Sudah selesai, tapi hasilnya kita baru bahas nanti ke penyidik nanti yang menyampaikan penyidik dalam konferensi pers atau apa," ungkap Karumkit RS Polri Brigjen Hariyanto, kepada awak media, Rabu (3/5).
Menurut Brigjen Hariyanto, pihaknya tidak bisa menjelaskan hasil daripada autopsi pelaku penembakan tersebut tanpa diminta oleh pihak penyidik yang menangani kasus tersebut. Namun memang, kata dia, ada pemeriksaan laboratorium tambahan untuk mencocokan kondisi pertama kali ditemukan.
"Nanti misalnya kita diundang ke konpers itu penyidik mungkin minta tolong kepada kita menjelaskan," kata Brigjen Hariyanto.
Sebelumnya, Mustofa ditangkap oleh petugas dalam kondisi tidak sadar. Kemudian dibawa ke Polsek terdekat, tapi masih tidak sadar sehingga pihak kepolisian pun membawa pelaku ke Puskesmas Menteng, Jakarta Pusat. Namun setibanya di Puskesmas Menteng yang bersangkutan dikatakan sudah tak bernyawa lagi oleh pihak medis.
"Dokter Puskesmas Menteng menyatakan bahwa pelaku sudah dalam keadaan meninggal," Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Komarudin.