REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Calon unggulan kandidat Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengatakan ia akan kembali berkampanye setelah melahirkan dua hari yang lalu. Anak Thaksin Shinawatra itu tetap yakin akan menang telak dalam pemilihan umum mendatang.
Paetongtarn menjadi calon unggulan di jajak pendapat pemilihan umum 14 Mei mendatang. Ia berencana muncul kembali kehadapan publik setelah satu bulan, usai melahirkan anak keduanya, Prutthasin pada Senin (1/5/2023) kemarin.
Partainya Pheu Thai Party juga unggul dalam jajak pendapat terakhir dan memenangkan dua pemilihan umum sejak 2001.
"Thailand membutuhkan perubahan dan partai Pheu Thai satu-satunya jawaban," kata Paetongtarn dalam konferensi pers di rumah sakit di Bangkok, Rabu (3/5/2023). Ia memperkenalkan anaknya yang masih di inkubator ke publik.
"Kami tidak bisa menunggu lebih lama, bila Pheu Thai dapat menang telak dan berada di pemerintahan, kami dapat segera membuat perubahan," katanya.
Sebagian pengamat memprediksi Pheu Thai akan gagal menang telak dan membutuhkan aliansi untuk membentuk pemerintahan, mereka gagal melakukannya dalam pemilihan 2019 lalu. Pemilihan terakhir sejak pemerintah bibinya Yingluck Shinawatra digulingkan tahun 2014 lalu.
Partai oposisi lainnya Move Forward kemungkinan besar akan menjadi mitra Pheu Thai dan kini mendapatkan banyak dukungan di jajak pendapat. Survei nasional National Institute of Development Administration yang dilakukan terhadap 2.500 pada Rabu ini menunjukkan ketua Move Forward Pita Limjaroenrat unggul dari Paetongtarn.
Pita mendapat 35,4 persen dukungan Paetongtarn mendapatkan 29,2 persen. Ditanya tentang aliansi Move Forward, Paetongtarn menjawab Pheu Thai akan bergabung "dengan partai yang mendukung kebijakan kami" dan ia mengesampingkan kemungkinan dukungan dari militer.
Keluarga Shinawatra masih menimbulkan pro-kontra di Thailand, banyak disukai karena kebijakan yang populis. Tapi dikecam karena salah satu keluarga paling berkuasa di Asia.