Rabu 03 May 2023 22:32 WIB

Suhu Panas, Pemkot Padang Ajak Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Keadaan cuaca panas di Kota Padang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Red: Qommarria Rostanti
 Seorang pejalan kaki menggunakan kipas angin untuk mendinginkan dan melindungi diri dari sinar matahari. Pemerintah Kota Padang mengajak masyarakat setempat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan karena cuaca panas.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Seorang pejalan kaki menggunakan kipas angin untuk mendinginkan dan melindungi diri dari sinar matahari. Pemerintah Kota Padang mengajak masyarakat setempat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan karena cuaca panas.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, melalui Dinas Kesehatan mengajak masyarakat setempat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Hal ini tak lepas dari suhu udara yang panas.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dr Dessy M Siddik, mengatakan, suhu udara di Kota Padang sejak beberapa waktu ini terasa panas yang tidak biasa dan tercatat mencapai 35 derajat Celsius. Menurut dia, keadaan cuaca panas di Kota Padang seperti ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan pihaknya mengimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan yang berpotensi terkena paparan sinar matahari secara langsung.

Baca Juga

"Cuaca panas ekstrem seperti ini dapat menimbulkan masalah kesehatan. Baiknya masyarakat mengurangi dulu kegiatan di luar rumah. Penting sekali untuk minum air putih yang banyak," kata dia, Rabu (3/5/2023).

Dia mengatakan, masalah kesehatan yang paling ditakutkan adalah serangan panas ekstrem atau heatstroke, secara tidak langsung, ketika cuaca panas akan ada banyak debu. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada orang yang punya alergi dan memicu untuk menjadi kambuh. "Kalangan yang paling berisiko alergi kambuh ketika panas ekstrem adalah lansia dan anak-anak berusia di bawah lima tahun. Adapun alergi debu yang dimaksud yaitu bisa berupa asma, batuk," katanya.