REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak empat dari 28 zona musim (zom) yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memasuki musim kemarau 2023.
"Empat wilayah zom di NTT telah memasuki musim kemarau yang tersebar di empat kabupaten yaitu Alor, Manggarai Barat, Lembata, dan Flores Timur," kata Kepala Stasiun Klimatologi NTT BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu (3/5/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan hasil pemantauan perkembangan musim kemarau 2023 di wilayah NTT. Adji menjelaskan, keempat zom itu antara lain zom 476 mencakup wilayah Pantar, Alor bagian barat dan utara, zom 477 di Pulau Padar, Pulau Komodo, Manggarai Barat bagian barat dan selatan, zom 478 di Lembata, dan zom 481 di Flores Timur bagian utara, Pulau Adonara, Pulau Solor.
Ia mengimbau warga di wilayah zom yang telah memasuki musim kemarau agar mengantisipasi dampak terutama kekurangan air bersih. "Warga perlu mulai menghemat penggunaan air bersih sehingga persediaan air yang dimiliki bisa untuk kebutuhan selama kemarau," katanya.
Selain itu, kata dia, para petani juga dapat memilih tanaman yang tepat untuk ditanam pada musim kemarau agar bisa memberikan hasil untuk dipanen.
Lebih lanjut, Adji juga mengimbau warga untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan antisipasi berupa tidak membakar sampah secara sembarangan, terutama bagi para petani ketika membersihkan atau membuka lahan pertanian.
"Hindari juga membuang puntung rokok di tempat terbuka terutama yang terdapat tumpukan rumput kering yang mudah tersambar api," katanya.