Kamis 04 May 2023 05:45 WIB

Zulhas Sindir Dukungan ke Anies Goyang

Zulhas akui penentuan capres dan cawapres tidak mudah karena masih sangat dinamis.

Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kiri) tiba di lokasi pelantikan pengurus DPW PAN, di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (2/5/2023). Zulkifli Hasan melantik kepengurusan DPW PAN Provinsi Papua Barat dengan Ketua Rahmat Cahyadi Sinamur dan DPW PAN Papua Barat Daya dengan Ketua Syafrudin Sabonnama.
Foto: ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kiri) tiba di lokasi pelantikan pengurus DPW PAN, di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (2/5/2023). Zulkifli Hasan melantik kepengurusan DPW PAN Provinsi Papua Barat dengan Ketua Rahmat Cahyadi Sinamur dan DPW PAN Papua Barat Daya dengan Ketua Syafrudin Sabonnama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengungkapkan, saat ini sudah terlihat ada tiga bakal capres yang tampil ke permukaan seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Mereka telah didukung beberapa partai politik. Hanya saja ia menyindir Anies yang masih goyang. 

"Capres ini sudah kelihatan, ada tiga. Ada Anies (diusung) Nasdem, PKS, Demokrat, tapi lagi begini (goyang), "kata Zulhas sembari menggoyangkan tangannya menjawab pertanyaan wartawan, Rabu (3/5/2023). 

Baca Juga

Menurutnya, menentukan capres dan cawapres tidak mudah karena berbagai kepentingan yang dinamis dan irama politik terus bergerak. Selain itu, Partai Golkar yang tergabung dalam KIB bersama PAN dan PPP, juga telah jauh hari menentukan Capres-nya (Airlangga Hartarto) pada hasil Musyawarah Nasional (Munas). Sehingga keputusan menentukan usungan dan dukungan harus melalui mekanisme partai masing-masing.

"Jadi nggak mudah memang ini. Oleh karena itu, hari-hari ini, partai-partai (belum menentukan). Karena Golkar ada hasil Munas juga menekankan harus jadi capres, paling kurang cawapres. Cuman kan nggak mudah, kita mau tapi orang tidak mau, itu kan repot," ungkap Menteri Perdagangan RI ini menekankan.

Meski begitu, kata Zulhas, dinamika politik akan terus berkembang dan semakin cair. Walaupun nantinya muncul keadaan terpaksa pada momen tertentu sehingga PAN mau tidak mau akan menentukan sikap politiknya, tapi sejauh ini belum ditentukan.

"Ada yang mau, tapi kita yang nggak mau, sampai nanti keadaan terpaksa. Kalau terpaksa, yah lain lagi, tunggu keadaan terpaksa itu, nunggu waktu mepet. Oleh karena itu, kita tidak usah terburu-buru seperti teman kita PPP, kita lihat aja nanti," tutur Zulhas mengungkapkan.

Saat ditanyakan apa tujuan dari pertemuan Ketua Umum enam partai besar seperti PAN, Golkar, Gerindra, PKB, PPP, PDI-P di Istana Kepresidenan kemarin, Zulhas mengatakan pertemuan itu direncanakan setelah sebelumnya ada pertemuan koalisi pemerintah di kantor PAN dan belum mengarah ke koalisi besar, tapi hanya dibahas kemajuan bangsa.

Sebelumnya, Zulhas menyampaikan dalam Rapat Koordinasi Bacaleg dan DPD se-Sulsel dengan menyatakan agar pengurus dan kader mengutamakan fokus pemenangan di pemilihan legislatif (pileg) dari pada Pemilihan Presiden (Pilpres) guna mendulang suara kemenangan mendudukkan sebanyak-banyaknya anggota DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten kota di Pemilu 2024.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement