Kamis 04 May 2023 11:39 WIB

Mengaktifkan Satu Whatsapp di Empat Ponsel, Amankah?

Pengguna dapat menggunakan akun WhatsApp yang sama di beberapa ponsel.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Menurut blog WhatsApp, setiap ponsel yang ditautkan terhubung ke WhatsApp secara mandiri/ilustrasi.
Foto: Unsplash
Menurut blog WhatsApp, setiap ponsel yang ditautkan terhubung ke WhatsApp secara mandiri/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---WhatsApp telah mengumumkan bahwa pengguna dapat menggunakan akun WhatsApp yang sama di beberapa ponsel. Aplikasi ini tetap menjadi salah satu alat komunikasi yang paling banyak digunakan di dunia, dengan lebih dari 2,44 miliar pengguna pada 2022.

Terlepas dari kekhawatiran tentang masalah privasi dan keamanan, WhatsApp kian diminati penggunanya. WhatsApp for Business juga menjadi alat yang semakin populer di kalangan perusahaan, terutama usaha kecil dan menengah. Alat ini memungkinkan bisnis untuk melibatkan pelanggan, mempercepat penjualan, dan mendorong dukungan pelanggan yang lebih baik.

Baca Juga

Sekarang, pengguna akan dapat menggunakan akun yang sama hingga empat perangkat. Menurut blog WhatsApp, setiap ponsel yang ditautkan terhubung ke WhatsApp secara mandiri. Pesan pribadi, media, dan panggilan dienkripsi secara end-to-end, dan jika perangkat utama pengguna tidak aktif untuk waktu yang lama, otomatis akan dikeluarkan dari semua perangkat pendamping.

Dilansir dari Tech Wire Asia, ini menjadi sebuah fitur yang sangat diminta, pengguna dapat menautkan ponsel mereka sebagai salah satu dari empat perangkat tambahan, sama seperti saat mereka menautkan dengan WhatsApp di browser web, tablet, dan desktop.

“Setiap nomor yang ditautkan terhubung ke WhatsApp secara independen, memastikan bahwa pesan pribadi, media, dan panggilan terenkripsi secara end-to-end, dan jika perangkat utama tidak aktif untuk waktu yang lama, maka secara otomatis mengeluarkan nomor itu dari semua perangkat pendamping,” kata pihak Whatsapp.

WhatsApp juga menyatakan bahwa menautkan ponsel sebagai perangkat pendamping membuat perpesanan menjadi lebih mudah.

“Sekarang pengguna dapat beralih antar ponsel tanpa keluar, dan melanjutkan obrolan dari bagian terakhir yang ditinggalkan. Atau jika pemilik bisnis kecil, karyawan tambahan sekarang dapat merespons pelanggan langsung dari ponsel mereka di bawah akun WhatsApp Business yang sama,” kata perusahaan itu lebih lanjut.

Meskipun ini akan memberikan aksesibilitas dan kenyamanan yang lebih besar, ada risiko privasi dan keamanan data yang harus diperhatikan. Menurut Global Cybersecurity Advisor di ESET, Jake Moore, WhatsApp dienkripsi secara end-to-end tetapi setiap perangkat yang ditautkan ke akun akan membuat kunci dekripsi lain dan berpotensi meningkatkan vektor ancaman.

Meskipun tidak mungkin tanpa akses fisik ke perangkat, fitur baru ini dapat dimanipulasi oleh mitra pengontrol dalam suatu hubungan yang mengetahui kode sandi ponsel pemilik. “Ini akan memungkinkan pengakses untuk melihat pesan saat ini dan pesan lama tanpa sepengetahuan pemilik,” ujar Moore.

Ia juga menunjukkan bahwa ketika perangkat baru ditautkan ke akun, perangkat asli akan memerlukan entri biometrik di masa mendatang. Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa jika suatu perangkat tiba-tiba membutuhkan FaceID, TouchID, atau sesuatu yang serupa, mungkin ada baiknya memeriksa perangkat yang ditautkan di pengaturan.

Selain menautkan beberapa perangkat, WhatsApp juga berencana untuk memperkenalkan cara alternatif dan lebih mudah diakses untuk menautkan ke perangkat pendamping. Pengguna memasukkan nomor telepon di WhatsApp Web untuk menerima kode satu kali, yang dapat digunakan di ponsel pengguna untuk mengaktifkan penautan perangkat, daripada harus memindai kode QR.

“Pembaruan ini mulai diluncurkan ke pengguna secara global dan akan tersedia untuk semua orang dalam beberapa pekan mendatang. Kami berharap dapat memperkenalkan fitur ini ke lebih banyak perangkat pendamping di masa mendatang,” kata WhatsApp mengakhiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement