Kamis 04 May 2023 10:10 WIB

Pariwisata Cina Pulih ke Level Sebelum Pandemi

Pariwisata pada May Day di China mengalami kenaikan 70,8 persen.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Lida Puspaningtyas
Sejumlah turis mengunjungi objek wisata Gunung Laojun di wilayah Luanchuan di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 23 Februari 2023. Data resmi menunjukkan bahwa kota itu mencatat 10,31 juta kunjungan pada Januari 2023, meraup pendapatan sebesar 6,28 miliar yuan (1 yuan = Rp2.193) atau sekitar 902,44 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.274), masing-masing naik 746,63 persen dan 690,06 persen secara tahunan (year on year).
Foto: Xinhua/Li An
Sejumlah turis mengunjungi objek wisata Gunung Laojun di wilayah Luanchuan di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 23 Februari 2023. Data resmi menunjukkan bahwa kota itu mencatat 10,31 juta kunjungan pada Januari 2023, meraup pendapatan sebesar 6,28 miliar yuan (1 yuan = Rp2.193) atau sekitar 902,44 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.274), masing-masing naik 746,63 persen dan 690,06 persen secara tahunan (year on year).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pariwisata Cina pulih ke level sebelum Covid-19 pada liburan May Day. Data pemerintah menunjukkan pada Rabu (3/5/2023), jumlah perjalanan domestik meningkat lebih dari dua pertiga dari tahun sebelumnya.

Menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di situs web, sebanyak 274 juta warga Cina melakukan perjalanan domestik selama jeda lima hari yang dimulai pada Sabtu (29/4/2023). Jumlah tersebut naik 70,8 persen dari tahun sebelumnya dan 19 persen lebih banyak daripada selama 2019.

Baca Juga

Selama perjalanan ini, turis Cina menghabiskan 148 miliar yuan. Jumlah ini meningkat 128,9 persen dari tahun sebelumnya dan setara dengan level pada 2019.

"Ledakan perjalanan selama liburan Mei dapat dilihat sebagai titik balik sektor pariwisata Cina," kata kantor berita resmi pemerintah Cina, Xinhua.

Menurut laporan Xinhua, Akademi Pariwisata Cina memperkirakan sekitar 4,55 miliar perjalanan wisata domestik akan dilakukan tahun ini. Jumlah ini naik 73 persen dari 2022.

Angka-angka dari liburan May Day tahun ini yang merupakan musim perjalanan pertama sejak pandemi tanpa batasan dipantau sebagai ukuran kesehatan ekonomi Cina. Data resmi pada akhir pekan lalu menunjukkan, aktivitas di sektor non-manufaktur Cina tumbuh pada April, meskipun lebih lambat dari pada Maret.

"Data pariwisata liburan yang kuat, bersama dengan IMP jasa April yang masih solid, menjadi pertanda baik untuk konsumsi dan pemulihan jasa dalam beberapa bulan mendatang, meskipun momentum pertumbuhan manufaktur melemah," tulis perusahaan bank investasi dan jasa keuangan Goldman Sachs dalam sebuah catatan.

"Ini juga menambah keyakinan pada perkiraan pertumbuhan PDB 2023 kami di atas konsensus (6,0 persen)," ujarnya.

Goldman Sachs menyatakan, tahap pemulihan konsumsi berikutnya akan bergantung pada pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi. Kemudian dilihat pula peningkatan kepercayaan konsumen yang akan membuat model pemulihan lebih berkelanjutan.

Manajer aset Vontobek percaya pemulihan Cina harus dipercepat. Upaya itu akan menguntungkan perusahaan yang melayani konsumen domestik di seluruh rekreasi dan e-commerce, serta bisnis yang berfokus pada perjalanan di Cina dan di seluruh Asia.

Selain melakukan perjalanan, hiburan seperti menonton film pun menarik banyak perhatian. Total pendapatan box office film pada momen May Day tahun ini melebihi 1,5 miliar yuan pada akhir periode liburan. Jumlah tersebut, menurut televisi pemerintah melaporkan pada Kamis (4/5/2023), peringkat ketiga dalam penerimaan box office May Day dalam sejarah film Cina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement