REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan bahwa dirinya tak mengetahui isi pembicaraan enam ketua umum partai politik bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Termasuk benar tidaknya pembahasan terkait peluang dipasangkannya Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto.
Namun tegasnya, Partai Gerindra mendorong Prabowo untuk menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Itu merupakan keputusan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada Agustus 2022.
"Pak Prabowo menerima mandat itu juga sebagai calon presiden. Jadi kami belum pernah berpikir beliau untuk menjadi calon wakil presiden untuk siapapun," ujar Muzani di depan kediaman mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Ia sendiri belum mengetahui pembahasan antara Jokowi, Prabowo, dan lima ketua umum partai politik lainnya. Namun ditegaskannya sekali lagi, Menteri Pertahanan (Menhan) akan maju sebagai capres, bukan cawapres.
"Sampai sekarang kami tidak berpikir Pak Prabowo menjadi calon wakil presiden. Sekali Prabowo, tetap Prabowo, Prabowo adalah calon presiden, mantep, madep, karep," ujar Muzani.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy menyebut enam ketua umum partai politik akan berhalal bihalal bersama Jokowi di Istana Merdeka. Silaturahim tersebut juga diklaimnya berpeluang membahas dipasangkannya Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto lewat koalisi besar.
"Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah, minus Nasdem. Berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai capres-cawapres," ujar pria yang akrab disapa Rommy itu lewat keterangannya, Selasa (2/5).
Namun, potensi tersebut tentu bertolak belakang dengan kenyataan politik saat ini. Sebab, Prabowo oleh Partai Gerindra sudah diamanatkan lewat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) untuk diusung sebagai calon presiden (capres).
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," ujar Rommy.