REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Al Baqarah ayat 286 termasuk ayat Alquran yang populer di kalangan umat Muslim, khususnya di Indonesia. Ayat ini biasa dibaca di majelis-majelis.
Ayat tersebut mengandung nasihat kepada setiap Muslim tentang bagaimana menjalani kehidupan di dunia. Juga bagaimana dalam menyikapi berbagai cobaan yang datang.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya..." (QS Al Baqarah ayat 286)
Ulama tafsir Siddiq Hasan Khan Al Qonuji dalam kitab tafsirnya, Fathul Bayan fii Maqasid Al Qur'an, menjelaskan tafsir ayat itu. Dilansir di Furqan, Dia memaparkan, Allah SWT memberikan beban kepada seorang Muslim sesuai kadar kemampuan yang bersangkutan. Atau bahkan bisa jadi beban tersebut diberikan di bawah batas kemampuannya sehingga setiap orang dapat mengatasi dan melewati beban atau permasalahan yang dihadapinya.
Dalam tafsir tersebut, beban yang dimaksud (yukallifu/takliif), adalah suatu urusan yang di dalamnya meliputi kesulitan dan tanggungan dalam hidup. Adapun kesanggupan (wus'un), adalah apa yang mampu dilakukan oleh seseorang dan kesanggupan atau kemampuan ini tidak membatasi dirinya.
Ayat 286 Surat Al Baqarah mengungkap kesulitan yang dihadapi kaum Muslimin dan bagaimana cara mengatasinya, yaitu dengan percaya pada kemampuan yang dimiliki mereka. Ingatlah bahwa Allah menginginkan kemudahan bagi hamba-Nya dan tidak menginginkan kesulitan bagi hamba-Nya.