Kamis 04 May 2023 15:56 WIB

Indonesia dan Myanmar Berpeluang Kembangkan Industri Kendaraan Listrik

Pelaku bisnis dari Indonesia tertarik memperdalam hubungan dagang.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) berupaya memperkuat kerja sama serta menjaga stabilitas perekonomian antarnegara di Asean, termasuk dengan Myanmar.
Foto: Istimewa
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) berupaya memperkuat kerja sama serta menjaga stabilitas perekonomian antarnegara di Asean, termasuk dengan Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) berupaya memperkuat kerja sama serta menjaga stabilitas perekonomian antarnegara di Asean, termasuk dengan Myanmar. Indonesia pun melakukan diskusi ekonomi dengan negara tersebut.

Kedua negara mendorong isu prioritas serta legacy program. Salah satunya, melalui legacy project ASEAN Business Entity yang diinisiasi oleh keketuaan ASEAN-BAC Indonesia. 

Baca Juga

Ketua ASEAN-BAC sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menjelaskan, terdapat potensi dan tantangan dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) antara Myanmar dan Indonesia. Ia menekankan, peran sektor bisnis dan swasta dalam menjalin hubungan dagang atau investasi pada energi berkelanjutan penting untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ASEAN serta komitmen net zero 2060. 

Terkait itu, sektor bisnis dan swasta dari Indonesia secara khusus mengaku tertarik bisa memperdalam relasi hubungan dagang dan investasi dengan Myanmar. Khususnya dalam pengembangan ekosistem energi baru terbarukan.