REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Upaya evakuasi material longsor di jalur Tasikmalaya-Pangandaran wilayah Desa Cisarua, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih berjalan, Kamis (4/5/2023). Dampak longsor yang terjadi pada Selasa (2/5/2023) malam itu sempat menutup total jalur antarkabupaten tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna mengatakan, sejak Rabu (3/5/2025) pagi evakuasi material longsor sudah dilakukan. Hingga Kamis siang, kata dia, masih ada longsoran yang menutup badan jalan.
“Informasi tinggal sedikit lagi. Namun, masih belum bisa dilintasi. Perkiraan hari ini proses evakuasi selesai,” kata dia, saat dikonfirmasi Republika, Kamis (5/4/2023).
Kepala Polsek (Kapolsek) Cineam AKP Dede Darmawan mengatakan, pihaknya juga telah menerjunkan sejumlah personel untuk membantu proses evakuasi longsoran. Namun, kata dia, proses evakuasi terbilang berat lantaran longsoran yang menutup jalan panjangnya sekitar 70 meter, dengan ketinggian tiga meter-tujuh meter.
Padahal, Kapolsek mengatakan, proses evakuasi telah menggunakan alat berat. “Untuk sementara mobilisasi masyarakat dialihkan ke jalan alternatif, jalan lingkungan,” kata dia.
Menurut Kapolsek, petugas di lapangan masih terus berupaya membuka akses jalan. “Mudah-mudahan bisa (terbuka hari ini), tergantung cuacanya. Kalau hujan, maksimal hari besok, insyaallah, bisa (terbuka),” ujar Kapolsek.
Cuaca ekstrem
Selain kejadian longsor di Cineam, dilaporkan terjadi bencana di sejumlah wilayah Kabupaten Tasikmalaya pada awal Mei 2023 ini. Menurut Kurnia, berdasarkan data sementara ini, bencana dilaporkan terjadi juga di wilayah Kecamatan Sukahening, Cisayong, Cigalontang, Sukaratu, dan Manonjaya.
Kejadian bencana dipicu kondisi cuaca ekstrem. Kurnia mengatakan, mayoritas kejadian bencana berupa tanah longsor. “Saya juga sedang berkeliling karena bencana selama Mei ini cukup tinggi,” kata dia.
Menurut Kurnia, tidak ada laporan korban jiwa akibat sejumlah bencana yang terjadi pada awal Mei ini. Namun, ada sejumlah rumah warga yang terdampak.
Berdasarkan pendataan sementara, kata dia, ada tiga keluarga di Kecamatan Cisayong yang mengungsi akibat rumahnya terdampak bencana longsor. Mereka mengungsi lantaran rumahnya dinilai tak memungkinkan untuk ditinggali.
Kurnia mengimbau warga di Kabupaten Tasikmalaya untuk tetap waspada akan potensi bencana, mengingat masih turun hujan dengan intensitas tinggi. “Kami imbau masyarakat tetap waspada karena cuaca masih ekstrem untuk beberapa waktu ke depan,” kata Kurnia.