Kamis 04 May 2023 17:19 WIB

Seks Oral Bisa Bahayakan Tenggorokan, Gonta-Ganti Pasangan Risikonya Jadi 9x Lipat

Seks oral dianggap dapat menyebabkan infeksi HPV di bagian belakang tenggorokan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Hubungan seksual (ilustrasi). Seks oral diklaim dapat menyebabkan kanker tenggorokan. Apabila seseorang gonta-ganti pasangan seks oral, maka risikonya menjadi sembilan kali lipat.
Foto: www.freepik.com
Hubungan seksual (ilustrasi). Seks oral diklaim dapat menyebabkan kanker tenggorokan. Apabila seseorang gonta-ganti pasangan seks oral, maka risikonya menjadi sembilan kali lipat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian ahli kesehatan mengeklaim seks oral memicu “epidemi” kanker tenggorokan di Amerika Serikat (AS). Penyataan itu muncul setelah angka yang diterbitkan oleh American Cancer Society.

American Cancer Society menyatakan, jumlah kasus kanker yang disebabkan oleh seks oral naik 1,3 persen per tahun pada wanita dan 2,8 persen pada pria. Seks oral dianggap dapat menyebabkan infeksi HPV di bagian belakang tenggorokan atau di dekat amandel. Dalam kebanyakan kasus, infeksi akan hilang dengan sendirinya. Namun beberapa penyakit pada pasien akan terus berkembang menjadi kanker tenggorokan.

Baca Juga

Para ilmuwan di NYU Langone memperkirakan sebanyak 70 persen kasus kanker tenggorokan disebabkan oleh infeksi HPV. Di Inggris, kombinasi kanker kepala dan leher bertanggung jawab atas lebih dari 12 ribu kasus dan 4.000 kematian per tahun.

Profesor di Institut Ilmu Kanker dan Genomik, University of Birmingham, dr Hisyam Mehanna mengatakan orang dengan banyak pasangan seks oral memiliki risiko kanker tenggorokan hingga sembilan kali lipat. Mehanna menjelaskan, selama dua dekade terakhir, ada peningkatan pesat dalam kasus kanker tenggorokan di barat, sampai-sampai beberapa orang menyebutnya sebagai epidemi.