Kamis 04 May 2023 17:36 WIB

Zelenskyy Berkunjung ke Mahkamah Internasional

Pada Maret lalu ICC mengeluarkan surat penangkapan terhadap Vladimir Putin

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkunjung ke Mahkamah Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.
Foto: AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkunjung ke Mahkamah Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkunjung ke Mahkamah Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. Pada Maret lalu ICC mengeluarkan surat penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi paksa anak-anak dari Ukraina.

Zelenskyy datang dengan kaus hijau yang menjadi ciri khasnya sejak invasi Rusia. Ia disambut langsung Presiden ICC Hakim Piotr Hofmanski.

Baca Juga

Rusia yang bukan anggota ICC dan menolak yuridiksinya membantah melakukan kekejaman selama konflik di Ukraina. Moskow menyebut serangan skala besar itu sebagai "operasi militer khusus."

Dalam kunjungan resmi pertamanya ke Belanda, Kamis (4/5/2023) Zelenskyy juga akan menyampaikan pidato di Den Haag yang berjudul "Tidak Ada Perdamaian Tanpa Keadilan untuk Ukraina."

Presiden Ukraina itu berkunjung ke beberapa negara asing seperti Inggris, Prancis, Amerika Serikat sejak invasi Rusia pada 2022 lalu.

Belanda salah satu pendukung Ukraina di Eropa. Pada bulan Februari lalu Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan ia tidak membuang kemungkinan bantuan militer ke Kiev selama tidak membawa Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berkonflik dengan Rusia.

Zelenskyy juga bertemu dengan anggota parlemen Belanda dan bertemu Rutte dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo. Pada Februari lalu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pusat pengadilan kejahatan agresi di Ukraina akan digelar di Den Haag.

ICC dapat menggelar persidangan genosida di Ukraina tapi tidak memiliki yurisdiksi atas tuduhan itu ke Rusia. PBB mendefinisikan aksi agresi sebagai "invasi atau serangan angkatan bersenjata sebuah negara ke wilayah negara lain atau pendudukan militer."

Rusia meningkatkan serangan ke Ukraina saat Kiev diperkirakan akan meluncurkan serangan balik untuk merebut kembali daerah yang Rusia duduki di timur dan selatan negara itu. Serangan Rusia ke Kherson pada Rabu (3/5/2023) kemarin dilaporkan menewaskan 23 orang warga sipil.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement