REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, ada semakin banyak orang yang tampaknya tak bisa lepas dari ponsel pintar. Baik saat bekerja hingga memasak di dapur, ponsel pintar kerap menemani.
Tak jarang, orang-orang yang ingin mandi atau buang air di toilet tetap membawa ponsel pintar mereka. Di Inggris misalnya, sekitar 57 persen warganya mengaku kerap membawa ponsel pintar mereka ke toilet.
Membawa ponsel pintar ke dalam toilet memang bisa mengusir kebosanan. Sebagai contoh, menonton konten di Tiktok sambil buang air atau memutar lagu favorit sambil mandi.
Akan tetapi, tindakan yang tampak biasa ini ternyata memiliki potensi bahaya bagi kesehatan. Potensi bahaya ini diungkapkan oleh seorang dosen senior dari departemen Clinical Microbiology di University of Leicester, Primrose Freestone.
Membawa ponsel pintar ke toilet bisa membuat ponsel tersebut terpapar boleh beragam bakteri patogen atau penyebab penyakit. Meski pemilik ponsel rajin mencuci tangan, risiko terpapar bakteri penyebab penyakit dari ponsel masih tetap ada bila ponsel tersebut tidak dibersihkan.
Hal tersebut bisa terjadi karena ponsel pintar merupakan salah satu objek yang sangat sering disentuh dalam keseharian. Berdasarkan data, pemilik ponsel umumnya menyentuh ponsel mereka sekitar 5.427 kali per hari.
Tak hanya itu, Freestone mengatakan pemilik ponsel kerap meletakkan ponsel mereka di berbagai tempat yang kurang bersih. Hal ini memungkinkan beragam serpihan makanan menempel di ponsel dan menjadi sumber makanan bagi mikroba-mikroba yang bersarang di ponsel.
Berdasarkan beberapa studi, ada lima bakteri patogen atau penyebab penyakit yang paling sering mengontaminasi ponsel. Berikut ini adalah kelima bakteri tersebut, seperti dilansir laman Huffington Post:
1. E.coli: Bakteri yang berasal dari feses dan bisa menyebabkan diare, keracunan makanan, atau bahkan pneumonia.
2. Staphylococcus: Bakteri yang bisa memicu infeksi pada kulit dan jaringan halus dan menyebabkan timbulnya abses (bisul), furunkel, dan selulitis.
3. Actinobacteria: Filum bakteri ini terdiri dari bakteri yang sangat beragam, beberapa di antaranya merupakan bakteri yang dapat menyebabkan difteri (Corynebacterium diphtheriae) dan tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis).
4. Citrobacter: Bakteri yang biasanya memicu infeksi saluran kemih, infeksi aliran darah, hingga sepsis intra abdominal.
5. Enterococcus: Bakteri yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih hingga meningitis.
Selain dapat menyebabkan penyakit, bakteri patogen yang ditemukan pada ponsel umumnya resisten antibiotik. Artinya, infeksi bakteri-bakteri ini tak bisa diobati dengan obat-obatan konvensional.
Untuk menekan risiko-risiko tersebut, Freestone mengimbau orang-orang untuk membersihkan ponsel pintar secara rutin, terlebih orang-orang yang kerap membawa ponsel mereka ke toilet. Praktik membersihkan ponsel pintar secara rutin juga dapat menekan risiko penularan Covid-19 di tengah pandemi mengingat virus bisa bertahan hingga beberapa hari di permukaan plastik keras.
Menurut Federal Communications Commission (FCC), beragam ahli menganjurkan orang-orang untuk membersihkan ponsel mereka minimal satu kali sehari untuk upaya pencegahan penyakit. Pemilik ponsel bisa mencari panduan pembersihan ponsel berdasarkan anjuran produsen masing-masing ponsel.
Namun secara umum, Freestone mengungkapkan ada 10 hal yang dapat dilakukan pemilik untuk menjaga kebersihan ponsel mereka. Berikut ini adalah kesepuluh hal tersebut:
1. Gunakan tisu basah beralkohol atau semprotan alkohol dengan kandungan alkohol minimal 70 persen. Disinfeksi casing ponsel dan layar setiap hari menggunakan pembersih ini.
2. Jangan semprot alkohol langsung ke ponsel dan jauhkan paparan cairan dari berbagai lubang di ponsel.
3. Jangan menggunakan bleach atau pembersih abrasif.
4. Cuci tangan sebelum dan setelah membersihkan ponsel.
5. Saat tak di rumah, simpan ponsel di dalam kantung atau tas.
6. Gunakan kertas untuk menulis daftar belanjaan alih-alih membuka ponsel berulang kali untuk melihat catatan belanjaan.
7. Gunakan ponsel dalam kondisi tangan bersih.
8. Jangan biarkan orang lain memegang ponsel bila pemilik sedang sakit atau ponsel belum dibersihkan.
9. Sanitasi ponsel sesaat setelah ponsel digunakan oleh anak.
10. Simpan ponsel di tempat bersih saat tak digunakan.