Kamis 04 May 2023 20:22 WIB

Peneiti Kembangkan Patch Pendeteksi Serangan Jantung, Tinggal Tempel di Kulit

Patch yang ditempelkan di dada atau leher ini bisa memantau aliran darah.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Serangan jantung (ilustrasi). Peneliti mengembangkan patch untuk mendeteksi tanda awal serangan jantung.
Foto: Foto : MgRol_92
Serangan jantung (ilustrasi). Peneliti mengembangkan patch untuk mendeteksi tanda awal serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insinyur di University of California (UC), San Diego, mengembangkan potongan kecil (patch) ultrasonografi fleksibel dan elastis. Sebuah tim yang dipimpin oleh Sheng Xu, seorang profesor nanoengineering di UC San Diego Jacobs School of Engineering di UC San Diego Jacobs School of Engineering, melaporkan tambalan tersebut dalam makalah yang diterbitkan 16 Juli di Nature Biomedical Engineering.

Potongan ini dapat dikenakan pada kulit untuk memantau aliran darah melalui arteri dan vena penting yang terletak jauh di dalam tubuh seseorang. Dilansir laman Hindustan Times pada Selasa (2/5/2023), dokter harus mengetahui seberapa cepat dan seberapa banyak darah mengalir melalui pembuluh darah pasien untuk mendiagnosis berbagai kondisi kardiovaskular, seperti penggumpalan darah, masalah katup jantung, sirkulasi yang buruk di tungkai, atau penyumbatan di arteri yang dapat menyebabkan strok atau serangan jantung.

Baca Juga

Potongan kecil ultrasound baru yang dikembangkan di UC San Diego dapat terus memantau aliran darah serta tekanan darah dan fungsi jantung secara real time. Mengenakan perangkat semacam itu dapat mempermudah mengidentifikasi masalah kardiovaskular sejak dini.

Potongan kecil itu bisa dikenakan di leher atau dada. Keistimewaannya adalah dapat merasakan dan mengukur sinyal kardiovaskular sedalam 14 sentimeter di dalam tubuh dengan cara non-invasif. Kemudian, potongan kecil itu dapat melakukannya dengan akurasi tinggi.