REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insinyur di University of California (UC), San Diego, mengembangkan potongan kecil (patch) ultrasonografi fleksibel dan elastis. Sebuah tim yang dipimpin oleh Sheng Xu, seorang profesor nanoengineering di UC San Diego Jacobs School of Engineering di UC San Diego Jacobs School of Engineering, melaporkan tambalan tersebut dalam makalah yang diterbitkan 16 Juli di Nature Biomedical Engineering.
Potongan ini dapat dikenakan pada kulit untuk memantau aliran darah melalui arteri dan vena penting yang terletak jauh di dalam tubuh seseorang. Dilansir laman Hindustan Times pada Selasa (2/5/2023), dokter harus mengetahui seberapa cepat dan seberapa banyak darah mengalir melalui pembuluh darah pasien untuk mendiagnosis berbagai kondisi kardiovaskular, seperti penggumpalan darah, masalah katup jantung, sirkulasi yang buruk di tungkai, atau penyumbatan di arteri yang dapat menyebabkan strok atau serangan jantung.
Potongan kecil ultrasound baru yang dikembangkan di UC San Diego dapat terus memantau aliran darah serta tekanan darah dan fungsi jantung secara real time. Mengenakan perangkat semacam itu dapat mempermudah mengidentifikasi masalah kardiovaskular sejak dini.
Potongan kecil itu bisa dikenakan di leher atau dada. Keistimewaannya adalah dapat merasakan dan mengukur sinyal kardiovaskular sedalam 14 sentimeter di dalam tubuh dengan cara non-invasif. Kemudian, potongan kecil itu dapat melakukannya dengan akurasi tinggi.
“Jenis perangkat yang dapat dikenakan ini dapat memberi Anda gambaran yang lebih komprehensif dan lebih akurat tentang apa yang terjadi di jaringan dalam dan organ penting seperti jantung dan otak, semuanya dari permukaan kulit,” kata Xu.
Fitur inovatif lain dari tambalan ini adalah pancaran ultrasound dapat dimiringkan pada sudut yang berbeda dan diarahkan ke area tubuh yang tidak berada tepat di bawah potongan kecil. Xu menjelaskan ini adalah yang pertama di bidang perangkat yang dapat dikenakan atau wearables. Karena sensor yang dapat dikenakan yang ada biasanya hanya memantau area tepat di bawahnya.
“Jika Anda ingin merasakan sinyal pada posisi yang berbeda, Anda harus memindahkan sensor ke lokasi tersebut. Dengan potongan kecil ini, kami dapat menyelidiki area yang lebih luas dari jejak perangkat. Ini dapat membuka banyak peluang,” ujarnya.
Potongan kecil ini terbuat dari lembaran tipis polimer yang fleksibel dan dapat diregangkan yang melekat pada kulit. Yang tertanam pada potongan kecil itu adalah susunan transduser ultrasound berukuran milimeter. Masing-masing dikontrol secara individual oleh komputer.
Sisi lain, Sai Zhou, mahasiswa di UC San Diego dan rekan penulis studi, mengatakan potongan kecil bisa memecahkan masalah ini pemeriksaan aliran darah karena potongan kecil ini mudah digunakan. “Cukup tempelkan di kulit, lalu baca sinyalnya. Tidak tergantung operator, dan tidak menimbulkan pekerjaan tambahan atau beban bagi teknisi, dokter, atau pasien,” katanya.
“Di masa depan, pasien bisa memakai sesuatu seperti ini untuk melakukan perawatan atau pemantauan terus-menerus di rumah," kata dia lagi.
Dalam tes, potongan kecil tersebut memiliki performa sebaik probe ultrasound komersial yang digunakan di klinik. Ini secara akurat mencatat aliran darah di pembuluh darah utama seperti arteri karotis, yang merupakan arteri di leher yang memasok darah ke otak. Kemampuan untuk memantau perubahan dalam aliran ini dapat membantu mengidentifikasi apakah seseorang berisiko terkena strok jauh sebelum timbulnya gejala.
Para peneliti menunjukkan, potongan kecil ini masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan sebelum siap untuk klinik. Saat ini perlu disambungkan ke sumber listrik dan mesin benchtop agar dapat bekerja. Tim Xu sedang bekerja untuk mengintegrasikan semua elektronik pada potongan kecil untuk menjadikannya nirkabel.