Kamis 04 May 2023 21:18 WIB

Cuaca Panas, IDAI Sarankan Sekolah Kurangi Jam Belajar, BMKG Kota Bandung: Belum Urgent

Cuaca panas di Kota Bandung dinilai masih dalam kondisi normal.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah siswa berjalan menuju ruang kelas di SDN 5 Cikidang, Kabupaten Bandung Barat. IDAI menyarankan sekolah mmengurangi jam belajar karena cuaca panas yang sedang terjadi di Indonesia.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswa berjalan menuju ruang kelas di SDN 5 Cikidang, Kabupaten Bandung Barat. IDAI menyarankan sekolah mmengurangi jam belajar karena cuaca panas yang sedang terjadi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti cuaca panas ekstrem yang berpotensi memengaruhi kondisi kesehatan anak-anak. IDAI menyarankan sekolah untuk mengurangi durasi belajar atau bahkan meliburkan sementara.

Forecaster BMKG Kota Bandung Yuni Yulianti menjelaskan, cuaca panas di Kota Bandung masih dalam kondisi normal. Artinya, cuaca memang panas tapi masih dalam dalam temperatur maksimum, berkisar di angka 30,2 hingga 30,6 derajat Celsius.

Baca Juga

"Belum urgent juga untuk perlu dilakukan pengurangan jam sekolah atau lainnya, khususnya di Kota Bandung karena panasnya masih bisa ditolerir," ujar Yuni kepada Republika.co.id, Kamis (4/5/2023).

Dia mengatakan, secara regional di Asia, Indonesia termasuk negara yang terpapar suhu panas ektrem termasuk Indonesia. Namun khusus wilayah Bandung belum terlalu signifikan dampaknya. "Artinya suhu udara masih dalam taraf normal, masih diselingi hujan yang biasanya di malam atau dini hari sehingga cuaca panas di siang atau sore hari dapat ternetralisasikan kembali," kata Yuni.

Untuk menghindari bahaya cuaca panas ektrem, masyarakat diimbau menghindari paparan sinar matahari dengan melakukan aktivitas indoor khususnya pada siang hari. Mengingat awal musim kemarau yang diprediksikan dimulai pada pertengahan Mei, Yuni menyarankan untuk mempersiapkan ketersediaan air bersih.

"Untuk individu atau rumahan bisa berupa membuat sumur biopori atau mengisi persediaan air, bisa juga dengan memaksimalkan pengaliran sungai sungai irigasi dan waduh atau bendungan," kata Yuni.

Yuni menjelaskan, meski saat ini cuaca panas di beberapa wilayah di Indonesia cukup menyengat, namun suhu udara di Kota Bandung masih cenderung normal, berada di kisaran minimun 19-20 derajat Celsius, dan maksimum di antara 29 hingga 30,6 derajat Celsius. Intensitas hujan di Kota Bandung masih cukup banyak, dibarengi dengan kelembapan udara yang cukup tinggi. Ini berkaitan dengan suhu permukaan air laut di sekitar wilayah Jawa Barat yang masih hangat sehingga pertumbuhan awan hujan masih cukup tinggi.

Dia mengatakan, untuk cuaca pada pagi hari di wilayah Bandung cenderung cerah berawan dan berawan. Sedangkan dari siang ke sore hingga menjelang malam ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat dan skalanya lokal. Sementara pada malam hingga dini hari pada umumnya berawan dan sesekali hujan.

"Suhu pada siang hari memang cukup panas di 30,6 derajat Celsius walaupun memang di Bandung masih diselingi juga dengan hujan karena kelembapan udaranya masih cukup tinggi," kata Yuni.

"Perlu diingat bahwa meski musim kemarau tapi potensi turunnya hujan masih ada, walaupun jumlahnya kurang dari 50 milimeter per dasarian (10 hari) atau kurang dari 150 milimeter per tiga dasarian (satu bulan). Masih ada kemungkinan hujan," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement