REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Penanggungjawab Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 2, Jayadi mengatakan, insiden longsor telah berulang kali terjadi di fasilitas tersebut. Sehingga turap pemakaman yang berlokasi di Kecamatan Cilodong, Kota Depok tersebut dikatakannya memang perlu perbaikan.
"Soalnya kalau hujan, apalagi kalau besar terus ada angin kencang kayak kemarin lagi kita khawatir. Kalau kita sih pengennya diperbaiki," kata Jayadi kepada Republika.co.id, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, kejadian longsor pada Selasa (25/4/2023) lalu bukan merupakan insiden longsor pertama di TPU Kalimulya 2. Dia mencatat, sebelumnya ada sekitar tiga kali kejadian longsor di berbagai titik dengan dampak kerusakan yang berbeda-beda.
"Ada yang (longsor) 10 meter, ada 14 meter. Tapi kita sudah perbaiki, karena waktunya beda-beda. Kalau yang kemarin, masih dikasih karung aja. Longsor kemarin itu jadi ada 19 meter, bukan 20 meter ya, karena setelah saya cek lagi makam yang kena itu ada sembilan," katanya.
Menurutnya, turap yang longsor pada pekan lalu hingga kini belum diperbaiki. Petugas dikatakannya masih mengganjal tanah dengan karung-karung berisi tanah agar tidak terjadi longsor susulan.
Jayadi mengaku khawatir akan terjadi longsor kembali nantinya, terutama karena cuaca Kota Depok saat ini sedang tidak menentu. Ia hanya berharap tidak akan ada longsor lanjutan dalam waktu dekat.
"Tadi pas saya lagi di musholla, kata teman ada konsultan udah lihat-lihat tadi. Kalau perbaikan masih yang kemarin, baru yang saya sama teman-teman semua perbaiki," ujarnya.
Sebanyak sembilan makam di TPU Kalimulya 2 di Kecamatan Cilodong, Kota Depok tertimbun longsor sejak Selasa (25/4/2023). Pembersihan makam dari timbunan tanah baru selesai dilakukan petugas sepekan setelahnya atau pada Selasa (2/5/2023).
Jayadi menyebut insiden longsor terjadi karena hujan besar pada Selasa (25/4/2023) sore. Petugas mengaku baru menemukan makam-makam tersebut telah tertimbun tanah pada malam Rabu.