Kamis 04 May 2023 22:40 WIB

Masjid Sheikh Zayed Solo Jadi Magnet Kunjungan Wisatawan Domestik

Destinasi wisata religi ini mencatatkan 310 ribu kunjungan wisata.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Warga mengunjungi Masjid Raya Seikh Zayed (MBZ) di Surakarta, Jawa Tengah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga mengunjungi Masjid Raya Seikh Zayed (MBZ) di Surakarta, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masjid Raya Sheikh Zayed, di wilayah Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi magnet kunjungan wisata domestik selama momentum libur Lebaran 1444 Hijriyah (2023),

Bahkan kunjungan wisatawan domestik ke Masjid Raya Sheikh Zayed ini melampaui kunjungan wisatawan ke sejumlah daya tarik wisata (DTW) lain yang ada di Jateng.

Kabid Pemasaran Wisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng, Setyo Irawan mengungkapkan, destinasi wisata religi ini mencatatkan 310 ribu kunjungan wisatawan domestik.

Sementara Kota Lama Semarang mencatatkan kunjungan sebanyak 199.196 orang wisatawan domestik, adapun TWC Prambanan 98.475 orang.

“Berikutnya adalah kunjungan ke Candi Borobudur sebanyak 93.552 orang dan Kawah Sikidang, kawasan Dieng Plateu di Kabupaten Banjarnegara 80.649 orang,” ungkapnya di Semarang, Kamis (4/5).

Dari sisi kunjungan wisatawan mancanegara, masih jelas Setyo, Jateng juga menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan 2022.

Berdasarkan data Disporapar, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke berbagai DTW di Jateng mencapai 10.333 orang, selama kurun libur Lebaran.

Bila dibandingkan dengan libur Lebaran tahun lalu, wisatawan mancanegara yang berlibur ke Jateng melonjak hingga 240,99 persen. Karena, pada 2022 kunjungan wisman ke Jateng pada momen serupa, hanya 3.025 orang.

Menurutnya, ada beberapa faktor pendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Jateng ini. Antara lain karena dibukanya kembali rute penerbangan langsung penerbangan internasional ke Jateng dan DIY.

Di wilayah Jateng dan DIY ada tiga bandara yakni  Jenderal Ahmad Yani Semarang: Adi Soemarmo, Solo, serta Yogyakarta International Airport yang lokasinya relatif lebih dekat dengan kawasan Candi Borobudur.

“Faktor lainnya yang turut mempengaruhi adalah promosi DTW ke luar negeri setelah pendemi berlalu dan pelonggaran protokol Covid-19,” tegas Setyo.

Ia menambahkan, ada beberapa destinasi wisata yang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara tersebut.

“Selain Candi Borobudur di Magelang dan Taman Candi Prambanan di perbatasan Klaten-Kabupaten Sleman, juga Punthuk Setumbu, Candi Mendut, Candi Pawon di Magelang, dan Candi Plaosan di Kabupaten Klaten,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement