REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, menjelaskan puncak gerhana bulan penumbra terjadi pukul 01.22 WITA pada 5-6 Mei 2023.
"Saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup jika dibandingkan saat purnama," kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Kamis (4/5/2023).
Pencinta astronomi dapat mengamati peristiwa alam itu di sembilan kabupaten/kota di Bali mulai pukul 23.12.09 WITA, puncaknya diperkirakan pada Jumat 5 April dan Sabtu 6 April pukul 01.22.52 dan akhir fase gerhana pada pukul 03.33.36 WITA.
Berdasarkan analisis BMKG, gerhana bulan penumbra terjadi ketika posisi bulan, matahari dan bumi sejajar. Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi atau bayangan samar sehingga saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup saat purnama.
Ada pun wilayah yang dapat mengamati peristiwa alam itu yakni di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu, gerhana bulan merupakan peristiwa cahaya matahari terhalang oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Peristiwa alam itu terjadi akibat pergerakan posisi matahari, bumi dan bulan yang dinamis. Berdasarkan pengamatan BMKG, pada 2023 terjadi empat kali gerhana yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.
Gerhana matahari hibrida pada 20 April yang dapat diamati di Indonesia, gerhana bulan penumbra 5-6 Mei 2023. Kemudian, gerhana matahari cincin diperkirakan pada 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati di Indonesia dan gerhana bulan sebagian diperkirakan pada 29 Oktober 2023 yang dapat diamati di Indonesia.