Jumat 05 May 2023 07:20 WIB

Emas Terus Menguat Setelah Fed Indikasikan Jeda Kenaikan Suku Bunga

Investor bereaksi terhadap pengumuman pertemuan FOMC.

Red: Friska Yolandha
Petugas menunjukan emas batangan edisi imlek 2023 di Butik Emas Antam, Pulogadung , Jakarta, Senin (16/1/2023). Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis (4/5/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menunjukan emas batangan edisi imlek 2023 di Butik Emas Antam, Pulogadung , Jakarta, Senin (16/1/2023). Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis (4/5/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis (4/5/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut. Investor bereaksi terhadap pengumuman pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di tengah sinyal Federal Reserve siap untuk gencatan senjata dalam perang melawan inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 18,70 dolar AS atau 0,92 persen menjadi ditutup pada 2.055,70 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.085,40 dolar AS yang merupakan posisi tertinggi sepanjang masa dan terendah di 2.038,50 dolar AS.

Baca Juga

Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (3/5/2023). The Fed menghapus perkataan "beberapa penguatan kebijakan tambahan mungkin tepat" dalam pengumumannya setelah pertemuan, menandakan bahwa siklus kenaikan suku bunga mungkin akan berakhir.

"Dukungan kuat untuk kenaikan emas mengingat semua gejolak perbankan dan meningkatnya risiko bahwa AS akan mengalami resesi yang sulit," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.