Jumat 05 May 2023 08:46 WIB

Paus Fransiskus Titip Pesan Bagi Tokoh Muslim dan Kristen

Pesan Paus Fransiskus berkaitan dengan dialog antaragama dan koeksistensi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Paus Fransiskus.
Foto: AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN CITY -- Paus Fransiskus menitipkan pesan bagi para pemimpin tokoh Muslim dan Kristen dunia. Ia menyebut dialog antaragama membutuhkan ketulusan dan rasa saling menghormati agar berhasil.

"Dialog ini juga membutuhkan kesadaran akan konvergensi dan divergensi, antara keyakinan yang berbeda. Apa yang menyatukan kita ada pada tingkat agama dan spiritual, serta pada tingkat etika-moral," ucap dia dikutip di NCR Online, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga

Paus bertemu para pemimpin Katolik dan Muslim yang berkumpul di Roma, Kamis (4/5/2023) kemarin. Hal ini dilakukan untuk kolokium keenam Dikasteri Dialog Antaragama dan Institut Kerajaan Studi Antar-Iman, yang berbasis di Amman, Yordania.

Pangeran Yordania, El Hassan bin Talal, mendirikan institut tersebut pada 1994. Tujuannya untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan etika yang sama, yang berkontribusi untuk memperkuat kerja sama dan hubungan antaragama. Tidak hanya itu, menurut situs resmi institut tersebut, hal ini juga dibuat untuk memperbaiki kesalahpahaman tentang orang lain yang berbeda agama dan keyakinan.

Dalam sambutannya kepada mereka yang menghadiri kolokium, Fransiskus memuji kepemimpinan yang tercerahkan dari sang pangeran dan karya institut tersebut terkait, sebagai pelestarian dan peningkatan warisan Kristen Arab.

“Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih, karena ini tidak hanya bermanfaat bagi warga Kristen kemarin dan hari ini, tetapi juga melindungi dan mengkonsolidasikan warisan ini di seluruh Timur Tengah, yang begitu beragam dan kaya akan etnis, agama, budaya, bahasa dan tradisi,” kata dia.

Paus menyebut saat ini muncul persoalan bagaimana melestarikan setiap bagian dari mozaik yang indah ini, yang akan mendapat manfaat dari kerja sama erat dengan lembaga Kristen lain yang memiliki tujuan yang sama.

Fransiskus juga mengungkapkan penghargaan dan terima kasih kepada paman sang pangeran, Raja Yordania Abdullah II, atas perhatiannya kepada komunitas Kristen. Hal ini terlihat tidak hanya di negaranya, tetapi juga di Timur Tengah, terutama di masa-masa yang ditandai oleh konflik dan kekerasan.

"Yang Mulia tidak bosan mengulangi bahwa orang-orang Kristen di tanah yang diberkati itu adalah penduduk asli, artinya mereka tinggal di tempat nenek moyang mereka tinggal selama berabad-abad," kata paus.

Selanjutnya, Paus juga memberi tahu para tamunya jika dia telah mendapat informasi terbaru tentang tragedi di Turki dan Suriah utara, yang telah dilanda dua gempa dahsyat pada 6 Februari. Kondisi ini menewaskan lebih dari 59.000 orang dan menyebabkan kerusakan fisik langsung senilai puluhan miliar dolar.

"Hati kami juga dekat dengan banyak orang yang menderita akibat gempa dahsyat ini. Mari kita berdoa untuk mereka dan melakukan yang terbaik untuk membantu mereka. Ada Muslim, Kristen, saudara dan saudari kita," ujar dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement