Jumat 05 May 2023 09:52 WIB

PAKAR Yakin Erick Thohir Konsisten Sikat Koruptor di BUMN

Langkah tegas Erick Thohir jadi tantangan pelaku korupsi di BUMN.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah), Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury (kanan), dan Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo (kiri) bersama pegawai Kementerian BUMN dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Kementerian BUMN di taman Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Foto: dok. Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah), Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury (kanan), dan Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo (kiri) bersama pegawai Kementerian BUMN dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Kementerian BUMN di taman Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Nasional Pusat Kedaulatan Rakyat (PAKAR) Razikin Juraid meyakini bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir konsisten memberantas korupsi di jajaran BUMN. Hal ini menyusul penetapan tersangka korupsi Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono atas  proyek fiktif.

"Kita menyadari mentalitas korupsi di BUMN sudah berlangsung lama, dan upaya membersihkan butuh waktu dan komitmen yang kuat dari pimpinan, dan itulah yang sedang dijalankan oleh Erick Thohir sebagai Menteri BUMN," ujar Razikin dalam keterangan persnya pada Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Menurut dia, langkah tegas Erick Thohir jadi tantangan pelaku korupsi di BUMN. Razikin yang juga aktivis muda Muhammadiyah ini menegaskan bahwa BUMN harus dikembalikan kepada khittahnya sebagai pelayan publik untuk mensejahterakan rakyat dalam kapasitasnya sebagai perpanjangan tangan negara sekaligus mengejar keuntungan dalam kapasitasnya sebagai entitas bisnis.

Dia menilai, pada titik itu, Erick Thohir berhasil menekan dan mempersempit ruang gerak koruptor di BUMN yang ditandai dengan performa BUMN yang semakin baik dan gross domestik product (GDP) yang meningkat. Hasilnya, kata dia, sangat jelas dengan meningkatnya setoran dividen BUMN ke negara sebesar 80 Triliun dan angkat itu adalah yang terbesar selama BUMN berdiri.

"Jadi, secara logika tidak mungkin BUMN menyetor dividen sebesar 80 T kalau tidak ada langkah transformasi dan komitmen pemberantasan korupsi dari dalam. Kalau ada pihak-pihak yang menuding Erick Thohir abai terhadap kejahatan korupsi di BUMN, ukurannya apa?" kata dia.

Dia mencontohkan keberhasilan Erick dalam program transformasi yang dijalankan. Kemudian, lanjut dia, akan aneh jika terdapat orang yang menuding Erick Thohir tidak kredibel dan tidak profesional memimpin Kementerian BUMN.

"Tentu saja, saya dapat mengerti bahwa serangan negatif yang dialamatkan ke Erick Thohir hanya semata-mata mendown great keberhasilan Erick Thohir, artinya serangan itu sangat bermuatan politis," ujar Razikin.

"Akan tetapi saya melihat, publik tidak akan terpengaruh dengan isu-isu liar seperti itu, karena kinerja Erick Thohir memberikan dampak yang baik bagi kesejahteraan rakyat," tutup dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement