Jumat 05 May 2023 11:30 WIB

Mengkritik Boleh, Tapi Lakukan dengan Lemah Lembut

Ada adab yang harus diikuti dalam memberikan nasihat.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi. Mengkritik Boleh, tapi Lakukan dengan Lemah Lembut
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ilustrasi. Mengkritik Boleh, tapi Lakukan dengan Lemah Lembut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam, terdapat anjuran memberikan nasihat kepada orang lain. Ketua Komisi Dakwah MUI KH Ahmad Zubaidi menjelaskan, menasihati orang lain merupakan bagian dari tugas orang yang beriman.

Dalam surat Al Ashr ayat 3 disebutkan,

Baca Juga

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

"Orang yang beriman akan memberikan nasihat baik kepada individu maupun kelembagaan, kiranya mereka tidak pada aturan yang benar," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (4/5/2023).

Memberikan nasihat hendaknya sesuai tuntunan ajaran agama Islam. Namun, ada adab yang harus diikuti.

"Tidak boleh menasehati main hantam kromo, sok pintar atau menasihati orang yang lebih pintar dari kita," ujar dia.

Setiap orang yang memberi nasihat harus memiliki ilmu sesuai dengan masalah yang dibicarakan. Sehingga nasihat atau kritikan dapat tepat sasaran.

Menasihati atau mengkritik pun harus objektif bukan didasari atas rasa kebencian. Karena ketika telah memiliki rasa benci, jangankan melakukan kesalahan bahkan hal yang benar saja bisa dianggap salah.

Seperti yang tercantum dalam Alquran Surat Al Maidah ayat 8,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

"Menasihati orang lain juga hendaknya dengan kasih sayang, bijaksana dan memiliki hikmah didalamnya. Boleh berdebat hanya saja jangan sampai debat kusir hingga emosional," kata dia menjelaskan.

Seperti Allah yang memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk manasihati Firaun dengan lembah lembut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement