Jumat 05 May 2023 11:54 WIB

Hujan Ekstrem, Pemkab Sleman Intensifkan Pemeriksaan Drainase

Sampah yang menyumbat drainase menyebabkan banjir dan meluap di jalan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Pengendara motor melewati genangan air saat hujan deras (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melewati genangan air saat hujan deras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan ekstrem terjadi di wilayah Sleman, DIY, beberapa hari terakhir yang menyebabkan genangan di sejumlah titik. Menyikapi itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) telah melakukan langkah tindak lanjut berupa pemeriksaan drainase

"Terkait dengan saluran drainase yang menjadi kewenangan kabupaten sudah rutin dilakukan pembersihan dan pengecekan di beberapa saluran yang memang dari pengawasan kami," kata Danang dalam konferensi pers.

Pihaknya juga telah melakukan pemantauan langsung saluran drainase di Gamping. Sampah yang menyumbat drainase menyebabkan banjir dan meluap di jalan. "Tapi dinas PUPKP melalui UPT-UPT yang sudah tersebar ini selalu mengadakan pemantauan rutin," ujarnya.

Kemudian untuk dua titik genangan yang bukan kewenangan Kabupaten Sleman, Danang menuturkan bahwa pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dan berkirim surat kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasonal (BPJN). Dua titik tersebut yaitu saluran drainase Jalan Adi Sucipto dengan Jalan Ambar Madu depan Muda Jaya Motor.

Selain itu, juga di saluran drainase di Jalan Adi Sucipto dengan Jalan Perumnas depan Mess Progo Polda DIY. "Bahkan, kemarin dua hari lalu juga kita pantau di Underpass Kaliurang, ini juga mengalami genangan, tapi ini juga menjadi kewenangan provinsi. Karena itu jalan nasional, sehingga  kita hanya bisa melakukan koordinasi. Mudah-mudahan ini bisa segera diatasi," kata dia.

Kemudian untuk saluran drainase yang menjadi kewenangan Kabupaten Sleman juga telah rutin dilakukan pembersihan dan pengecekan di beberapa saluran. Terdapat tiga titik yang juga sudah dilakukan koordinasi dan berkirim surat ke BBWSO yaitu saluran gendong Selokan Mataram di Jalan Wahid Hasyim, saluran gendong Selokan Mataram di Jalan Perumnas, saluran gendong Selokan Mataram di Jalan Seturan Raya.

"Memang akhir-akhir ini menjadi permasalahan karena selokan-selokan yang mungkin akan memasuki wilayah-wilayah perkotaan ini yang memang perlu koordinasi kita dengan BBWSO terkait permasalahan-permasalahan tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement