Jumat 05 May 2023 12:49 WIB

Vaksin RSV Pertama di Dunia, Arexvy, Dapat Persetujuan Penggunaan untuk Manula di AS

RSV merupakan penyakit pernapasan yang mengancam jiwa.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin respiratory syncytial virus (RSV) pertama di dunia, Arexvy, telah disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat (AS) oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat- obatan (FDA).
Foto: Business Wire via AP
Vaksin respiratory syncytial virus (RSV) pertama di dunia, Arexvy, telah disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat (AS) oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat- obatan (FDA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin respiratory syncytial virus (RSV) pertama di dunia, Arexvy, telah disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat (AS) oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat- obatan (FDA). Vaksin tersebut bertujuan dalam pencegahan penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang disebabkan oleh RSV pada individu berusia 60 tahun ke atas.

"Orang dewasa yang lebih tua, khususnya mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar, seperti penyakit jantung atau paru-paru atau sistem kekebalan yang lemah, berisiko tinggi untuk penyakit parah yang disebabkan oleh RSV," kata Peter Marks MD PhD, Direktur of Center for Biologics Evaluation and Research FDA, seperti dikutip dari laman Genetic Engineering and Biotechnology News, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Persetujuan vaksin RSV pertama ini merupakan pencapaian kesehatan masyarakat yang penting untuk mencegah penyakit yang dapat mengancam jiwa. Keputusan ini juga disebut mencerminkan komitmen berkelanjutan FDA untuk memfasilitasi pengembangan vaksin yang aman dan efektif untuk digunakan di Amerika Serikat.

RSV adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan pada individu dari semua kelompok umur. Sirkulasi RSV bersifat musiman, dengan puncak khas di musim dingin.

Pada orang dewasa yang lebih tua, RSV adalah penyebab umum penyakit saluran pernapasan bagian bawah, yang memengaruhi paru-paru dan dapat menyebabkan pneumonia dan bronkiolitis yang mengancam jiwa. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), RSV menyebabkan sekitar 60 ribu sampai 120 ribu rawat inap, dan enam ribu sampai 10 ribu kematian, di antara orang dewasa berusia 65 tahun ke atas setiap tahun di AS.

Percobaan

Keamanan dan keefektifan Arexvy didasarkan pada analisis data FDA dari studi klinis acak terkontrol plasebo yang sedang berlangsung yang dilakukan di AS dan internasional pada individu berusia 60 tahun ke atas. Data dari uji coba tersebut diterbitkan pada Februari tahun ini, di The New England Journal of Medicine, dalam makalah, "Respiratory Syncytial Virus Prefusion F Protein Vaccine in Older Adults".

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement