REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengungkapkan sederet agenda yang bakal dijalani Ganjar Pranowo saat mengunjungi dan membakar semangat kader PDIP di Surabaya pada Sabtu (6/5/2023). Pada pagi hari, Ganjar bakal mengikuti rapat konsolidasi kader PDI Perjuangan se-Jawa Timur di Hotel Shangri-La Surabaya.
Kemudian, berlanjut meresmikan Posko Gotong Royong di Jalan Pandegiling nomor 223, Kota Surabaya. Sekitar pukul 12.00 WIB, Ganjar Pranowo akan berada di Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo untuk bertemu dan menyerap aspirasi para pelaku UMKM. Ganjar akan disambut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, serta para relawan dan warga masyarakat.
"Dari Balai Pemuda, Mas Ganjar akan dihantar beramai-ramai menuju titik kegiatan berikutnya," kata Adi di Surabaya, Jumat (5/5/2203).
Sekitar pukul 14.00 WIB, lanjut Adi, Ganjar akan mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno di Kampung Pandean, gang 4 nomor 40, Surabaya. Di sana, tokoh masyarakat akan menyerahkan kendil berisi air dari Sumur Jobong yang sudah berusia 600 tahun, atau berada sejak jaman Majapahit.
"Ini sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia," ujarnya.
Penggiat dari Komunitas Sejarah Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo menjelaskan, lokasi Sumur Jobong ada di Kampung Pandean, atau sekitar seratus meter dari rumah tempat lahirnya Bung Karno. Saat ini, Sumur Jobong menjadi cagar budaya dan destinasi wisata di kawasan Kampung Pandean.
"Kamis malam kemarin, pas malam Jumat legi, diadakan doa Yasin, Tahlil. Kemudian potong tumpeng dan prosesi pengambilan air di Sumur Jobong yang berusia 500 tahun lebih," kata Kuncar.
Selain menerima air Sumur Jobong, Ganjar akan melihat kamar tempat lahirnya sang Proklamator. Ganjar bakal didampingi Komunitas Sejarah Begandring, yang akan menjelaskan riwayat rumah itu. Dari rumah Bung Karno di kampung Pandean, Ganjar diajak melihat rumah indekos warisan HOS Tjokroaminoto, pemimpin Sarikat Islam.
"Di rumah Pak Tjokro, dulu Bung Karno indekos untuk meneruskan studi belajar di Surabaya. Di situlah Bung Karno remaja bertemu tokoh-tokoh pergerakan dan terlibat berbagai interaksi pemikiran dan cita-cita tentang masyarakat Indonesia yang merdeka, terbebas penjajahan," kata Kuncar.