REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (5/5/2023) mengangkat mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj sebagai komisaris utama perseroan. Direktur IBNF Petrus Halim berharap kehadiran mantan ketua umum PBNU dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dapat memberikan terobosan baru bagi perseroan seiring dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki.
"Beliau sosok arif dengan kematangan kepemimpinan dan jaringan yang luas. Sehingga, diharapkan memberikan kontribusi sudut pandang berbeda yang menjadi terobosan," ujar Petrus di Jakarta.
Selain itu, dalam RUPST, perseroan menetapkan Alexander Reyza yang sebelumnya telah mengundurkan diri sebagai direktur pada 6 Februari 2023, menjadi komisaris independen yang akan berlaku efektif pada 6 November 2023.
Dalam kesempatan ini, Petrus menyampaikan perseroan sedang menyiapkan sejumlah ekspansi untuk menjaga kelangsungan kinerja perseroan setelah mengantongi restu oleh pemegang saham untuk menjalankan lini usaha baru yang selaras dengan kompetensi bisnis INTA Grup.
Sebagai langkah awal, perseroan melakukan kerja sama dengan PT Pratama Wana Motors (PWM) untuk perdagangan alat pengangkutan komersial dengan merek TATA, yang dipilih karena memiliki keunggulan yang tidak kalah saing dengan kompetitor sejenis salah satunya dari sisi harga.
Selain itu, dalam menjalankan kegiatan usahanya, perseroan juga akan memasarkan produk, baik unit maupun suku cadang untuk pertama kalinya di wilayah Kalimantan Timur.
Dia menjelaskan, wilayah Kalimantan Timur dipilih karena merupakan salah satu daerah yang banyak aktivitas pertambangan, sehingga potensi penjualan alat berat terbuka luas. Selain itu, induk usaha perseroan yaitu PT Intraco Penta Tbk telah memiliki jaringan distribusi di wilayah ini, sehingga dapat membantu perseroan untuk mendapatkan target pasar khususnya di sektor industri pertambangan.
"Ke depan, seiring dengan perkembangan kegiatan usaha, perseroan berencana untuk melakukan perluasan area ke wilayah lain di Kalimantan dan Sulawesi," ujar Petrus.
Dia menyampaikan, perseroan optimis dengan upaya perubahan bidang usaha tersebut mampu meningkatkan kinerja bisnis perseroan ke depan, yang mana sejumlah prospek bisnis akan berasal dari potensi penjualan alat berat terbuka luas khususnya dalam proyek pembangunan ibu kota baru.