Jumat 05 May 2023 22:13 WIB

Penyebab Pria Sulit Ereksi, Salah Satunya karena Stres

Disfungsi ereksi tidak pandang usia dan bisa dialami oleh pria yang masih muda.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Disfungsi ereksi (ilustrasi). Ada berbagai macam penyebab disfungsi ereksi pada pria.
Foto: Pixabay
Disfungsi ereksi (ilustrasi). Ada berbagai macam penyebab disfungsi ereksi pada pria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disfungsi ereksi tidak hanya bisa terjadi pada lansia tetapi juga bagi pria yang lebih muda. Disfungsi ereksi tidak pandang bulu terhadap usia.

Cukup banyak pria yang mengalami kesulitan saat ingin berhubungan seks, namun belum tentu itu menandakan disfungsi ereksi. Pernah mengalami sulit ereksi bukan berarti akan terus menghadapi masalah ini setiap kali berada di tempat tidur.

Baca Juga

“Faktornya bisa disebabkan oleh alasan psikologis atau lingkungan," ujar ahli urologi di Orlando Health, Jasmin Brahmbhatt, seperti dikutip dari laman Men's Health, Jumat (5/5/2023).

Berikut beberapa alasan yang lebih mendasar dan tidak berbahaya yang terkadang membuat pria sulit mengalami ereksi:

1. Minum alkohol

Dr Brahmbhatt mengatakan, alkohol dapat menekan sistem saraf pusat. Ini mengurangi aliran darah ke penis sehingga mencegahnya menjadi keras alias ereksi.

2. Stres dan lelah

Sebut saja "kecemasan ekonomi" sebagai contohnya. Menurut profesor di Indiana School of Public Health, Debby Herbenick, kecemasan tentang apa pun dapat menyebabkan pria kehilangan fokus.

Kondisi tersebut bisa berpotensi menyebabkan gairah yang menurun. Stres melelahkan secara mental dan fisik. Jika merasa benar-benar kelelahan dan stres, mungkin bukan waktu yang ideal untuk berhubungan seksual. Sebagai gantinya, cobalah untuk menetapkan waktu istirahat yang lebih baik.

3. Mengonsumsi obat tertentu

Ada banyak sekali obat yang dapat mengganggu kemampuan untuk ereksi, menurut University of Maryland Medical Center. Itu termasuk obat tekanan darah tinggi tertentu, seperti beta-blocker dan diuretik.

Direktur medis Pusat Kesehatan Pria Preston Robert Tisch NYU Langone, Steven Lamm, mengatakan kendati bagus untuk jantung, gangguan obat tersebut pada sistem saraf simpatik dan dinding pembuluh darah dapat menurunkan aliran darah ke penis. Namun dalam banyak kasus, dokter bisa saja memberikan pilihan obat di kelas yang berbeda, atau Anda mungkin dapat menggunakan dosis yang lebih rendah untuk meminimalkan efek samping ini.

4. Baru melakukan masturbasi

Hal ini bisa karena ada hubungannya dengan lonjakan hormon prolaktin setelah Anda orgasme, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Impotence Research. Hormon ini dikaitkan dengan kesulitan mempertahankan ereksi atau bahkan ejakulasi.

Para ilmuwan tidak yakin mengapa waktu refraktori pria bervariasi, menurut International Society for Sexual Medicine. Tetapi sering kali lebih pendek untuk pria yang lebih muda.

5. Anda dan pasangan mencoba untuk hamil

Saat Anda dan pasangan mencoba berhubungan seksual dengan tujuan agar hamil, hal itu mungkin memberi banyak tekanan pada pria. “Stres berhubungan seks di sekitar siklus ovulasi dapat menghilangkan spontanitas dan menjadikan seks lebih sebagai tugas,” kata dr Eisenberg.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement