REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan Nusa Tenggara Timur sedang mengembangkan industri bambu dari hulu ke hilir.
Pengembangan industri bambu NTT semakin diperjelas dengan rencana pemberian cenderamata berupa sepeda bambu kepada seluruh Kepala Negara yang hadir dalam KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT pada 9-11 Mei 2023.
"Sepeda bambu ini adalah sebuah simbol di mana kita ingin mengembangkan bambu di Flores. Kita sudah punya tujuh kabupaten yang membangun dari hulu ke hilir untuk mengembangkan industri bambu," ujar Shana dilansir Antara di Labuan Bajo, NTT, Jumat (5/5/2023).
Shana menyampaikan, NTT diproyeksikan memiliki lokakarya bambu laminasi. Saat ini, NTT memiliki sekolah untuk pembinaan pengembangan ekonomi bambu di Kabupaten Ngada atau dikenal sebagai kabupaten bambunya Flores.
Lebih lanjut, ke depannya NTT ingin dikenal sebagai provinsi yang berkelanjutan, mulai dari memiliki produk otentik dan ramah lingkungan. Pemberdayaan pengrajin bambu pun akan dikerahkan dari hulu ke hilir.
"Makanya sepeda bambu ini merepresentasikan dari hulu ke hilir yang kita inginkan manfaatnya tidak dalam bentuk industrialisasi tapi pemberdayaan mama-mama di desa, bagaimana mereka membangun tukang-tukang untuk bambu dan lainnya, itu menjadi kesatuan ekonomi bambu yang ingin ditawarkan kepada Kepala Negara," kata Shana.