Jumat 05 May 2023 23:55 WIB

PTPN II Bayar Santunan Pensiunan, Indef: Wujud Transformasi BUMN

Tauhid menyampaikan terdapat tiga kunci transformasi bagi BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, langkah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang kembali mampu membayarkan santunan hari tua (SHT) menjadi bukti keberhasilan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, langkah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang kembali mampu membayarkan santunan hari tua (SHT) menjadi bukti keberhasilan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, langkah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II yang kembali mampu membayarkan santunan hari tua (SHT) menjadi bukti keberhasilan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Anggota holding perkebunan nusantara tersebut dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir tidak mampu membayarkan kewajiban kepada pensiunan. 

Tauhid menyampaikan terdapat tiga kunci transformasi bagi BUMN, termasuk PTPN yang berujung pada perbaikan kinerja. "Transformasi pertama bagaimana membenahi, bahkan memangkas struktur organisasi agar lebih efisien," ujar Tauhid di Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga

Transformasi kedua, ucap Tauhid, terletak pada sisi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dari level tertinggi di jajaran direksi hingga yang paling bawah. Tauhid menilai perbaikan aspek SDM memiliki dampak besar bagi kondisi PTPN.

"Kalau ada direksi yang tidak perform atau tidak mencapai target, memang harus diganti. Dari kedua transformasi itu pasti akan menghasilkan efisiensi," lanjut Tauhid.

Tauhid menyampaikan transformasi di sisi bisnis juga memegang peranan kunci. Tauhid mengatakan PTPN group tidak boleh terlena dengan pencapaian positif sepanjang 2022. 

Tauhid mengatakan peningkatan kinerja PTPN group pada 2022 tak lepas dari faktor eksternal. Tauhid menyebut kenaikan harga komoditi berdampak besar bagi kinerja PTPN.

"Harga komoditas yang fluktuatif juga menyimpan risiko saat harga sedang turun. PTPN group harus memanfaatkan dengan baik keuntungan akibat melonjaknya harga komoditi untuk kinerja ke depan. Lagi senang, jangan dihabiskan tapi harus dimanfaatkan untuk efisiensi dan inovasi ke depan," kata Tauhid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement