Sabtu 06 May 2023 03:56 WIB

Perempuan Berperan Penting Atasi Ujaran Kebencian

Perempuan cerdas akan mencegah generasi selanjutnya dari pelaku ujaran kebencian.

Ilustrasi ujaran kebencian. Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum mengatakan perempuan berperan penting dalam mengatasi ujaran kebencian yang terjadi di Indonesia.
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi ujaran kebencian. Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum mengatakan perempuan berperan penting dalam mengatasi ujaran kebencian yang terjadi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR), Yuyun Wahyuningrum mengatakan perempuan berperan penting dalam mengatasi ujaran kebencian yang terjadi di Indonesia.

"Perempuan punya peran penting, karena jika sudah memiliki anak, anaknya akan mendapatkan ilmu dari ibunya terlebih dahulu," kata Yuyun di Masjid Istiqlal, Jakarta, pekan ini.

Baca Juga

Yuyun mengatakan jika kaum perempuan cerdas, khususnya kaum ibu, akan mencegah generasi selanjutnya dari pelaku ujaran kebencian, termasuk islamofobia (anti-Islam) dan antisemitisme (anti-Yahudi).

Yuyun mengungkapkan seluruh kaum perempuan harus mengenali keberagaman masyarakat agar tahu dan bisa memahami maksud dan tujuan kegiatan umat agama dan etnis lainnya. Karena ujaran kebencian dimulai dari prasangka.

"Prasangka bisa terjadi karena bias dan ketidaktahuan. Kita tidak boleh merespons sesuatu dengan hal negatif," kata kandidat Ph.D di Erasmus University, Belanda itu.

 

Yuyun mengatakan Indonesia sebagai bagian dari negara ASEAN harus bertindak dengan prinsip menghargai perbedaan budaya yang menekankan nilai bersama dalam keberagaman, karena sudah diatur dalam Pasal 22 Deklarasi ASEAN.

Pada 2017 deklarasi ASEAN telah mendorong penguatan masyarakat dalam mencegah sikap intoleran dan tidak adanya penghormatan terhadap agama lainnya, tambah dia. "Sekarang tinggal menyesuaikan peraturannya dengan konteks lokal supaya bisa sesuai dengan masyarakat," ucapnya.

Yuyun berharap kepada seluruh pihak agar bergerak secara domestik demi mewujudkan masyarakat sebagai kunci dalam mencegah ujaran kebencian.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement