REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pelopor kecerdasan buatan (AI) Geoffrey Hinton mengatakan teknologi AI dapat menimbulkan ancaman yang lebih genting bagi umat manusia dibandingkan perubahan iklim. Hinton yang juga dikenal sebagai Godfather of AI mengumumkan belum lama ini telah keluar dari Alphabet setelah satu dekade berkarier di sana.
Karya Hinton dianggap penting untuk pengembangan sistem AI kontemporer. Pada tahun 1986, dia ikut menulis makalah berjudul “Learning representations by back-propagating errors”, sebuah tonggak sejarah dalam pegembangan jaringan saraf yang mendukung teknologi AI.
Kemudian pada tahun 2018, dia dianugerahi Penghargaan Turing sebagai pengakuan atas terobosan penelitiannya. Namun, sekarang dia bergabung dengan sejumlah pakar yang secara terbuka mendukung kekhawatiran dari ancaman yang ditimbulkan AI.
Hinton mengungkapkan tidak meremehkan soal perubahan iklim yang juga menjadi masalah besar. Namun, saat ini, ancaman AI mungkin lebih gawat.