REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Carlo Ancelotti berpikiran terbuka menjelang pertandingan final Copa del Rey antara Real Madrid melawan Osasuna di Stadion La Cartuja, Sevilla, Ahad (7/5/2023) dini hari WIB.. Los Blancos lolos ke final Copa pertama mereka sejak 2014, yang dimenangkan oleh Ancelotti, pada masa kepemimpinan pertamanya di ibu kota Spanyol.
Pelatih veteran asal Italia ini berada di bawah tekanan menjelang pekan-pekan terakhir musim 2022/23, terlepas dari prestasi gelar ganda La Liga dan Liga Champions yang diraihnya musim lalu.
Barcelona berada di ambang mengamankan gelar liga pertama sejak 2019, karena performa Real Madrid yang goyah sejak awal 2023. Untuk meredakan tekanan, Ancelotti perlu memenangkan setidaknya satu trofi.
Kemenangan atas Osasuna di partai final akan menjadi langkah positif. Walaupun faktor penentu masa depannya mungkin akan terjadi setelah pertandingan semifinal Liga Champions melawan Manchester City, akhir bulan ini.
Meskipun tekanan terus bertambah, Ancelotti dalam keadaan santai. Ia siap untuk menikmati pertandingan final, Ahad (7/5/2023) dini hari WIB.
"Bermain di partai final selalu menimbulkan kegembiraan. Saya menikmatinya karena saya selalu berpikir bahwa ini bisa menjadi yang terakhir," kata Ancelotti dikutip dari Marca, Sabtu (6/5/2023).
"Saya memikirkan hal itu pada tahun 2003 dan saya masih memikirkannya sekarang. Itulah mengapa saya mengatakan kepada para pemain untuk menikmatinya."
Ia mengatakan, Madrid telah mencapai final dengan pantas dengan memenangi pertandingan-pertandingan yang sulit.
"Anda harus menikmati final dan melakukan yang terbaik untuk menang. Dari segi mental, Anda tidak perlu memaksakan para pemain dalam pertandingan seperti ini," kata dia.
Real Madrid sudah hampir dipastikan lolos ke Liga Champions untuk musim depan. Namun Ancelotti tahu bahwa ia masih bisa dicopot jika kalah dari City, atau pada laga final Liga Champions bulan Juni.