Ahad 07 May 2023 20:17 WIB

PBB Desak Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam Dilanjutkan

PBB mendesak Rusia, Ukraina, dan Turki melanjutkan perundingan biji-bijian

Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam yang disepakati Rusia-Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Rusia, Ukraina, dan Turki untuk melanjutkan perundingan mengenai keberlanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam, ketika mereka melakukan pertemuan di Istanbul, Jumat (5/5/2023).

"Kami mendesak semua pihak untuk melanjutkan pembicaraan mereka, mengatasi tantangan operasional, serta bekerja menuju implementasi penuh dan keberlanjutan inisiatif tersebut," kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq dalam pengarahan pers.

Dia berharap pertemuan di Istanbul yang dihadiri oleh pejabat teknis dari Turki, Rusia, Ukraina, dan PBB untuk membahas kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam akan berlanjut dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi.

Menurut Farhan, Pusat Koordinasi Bersama (JCC) di Istanbul belum mencapai kesepakatan untuk mengizinkan kapal baru berpartisipasi dalam inisiatif biji-bijian Laut Hitam.

"JCC melanjutkan pekerjaan inspeksi hariannya pada kapal-kapal yang sebelumnya telah mendapat izin," ujar dia.

Kepala Ekonom Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Maximo Torero menilai kesepakatan tersebut telah memainkan peran penting dengan meningkatkan ketersediaan biji-bijian untuk dunia dan menurunkan harga.

Rusia dan Ukraina, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, menandatangani kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang sempat terhenti setelah meletus perang antara Moskow dan Kiev. Kesepakatan yang ditandatangani pada Juli 2022 itu akan berakhir pada 18 Mei mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement