REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Seorang pria bersenjata menembak dan melukai sedikitnya sembilan orang, serta membunuh sejumlah orang lainnya dengan jumlah yang belum diketahui di sebuah mal di utara Dallas pada Sabtu (6/5/2023). Polisi mengatakan, pria bersenjata itu diyakini bertindak sendiri.
Pelaku tewas akibat tembakan oleh seorang petugas polisi. Pelaku mulai menembak di luar mal Allen Premium Outlets di Allen, Texas. Kepala polisi kota Brian Harvey memastikan ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi tidak menyebutkan jumlahnya.
Sementara Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Allen, Jon Boyd mengatakan, terdapat sembilan korban dengan luka tembak yang dilarikan ke rumah sakit daerah. Dia tidak mengatakan bagaimana kondisi para korban. Dia menambahkan mungkin ada lebih banyak orang yang terluka.
Medical City Healthcare, yang menjalankan 16 rumah sakit di daerah tersebut, mengatakan, pusat trauma merawat delapan korban luka, yang berusia antara 5 hingga 61 tahun. Foto yang beredar menunjukkan ratusan orang dengan tenang berjalan keluar dari mal, yang terletak sekitar 25 mil (40 km) timur laut Dallas. Banyak yang mengangkat tangan saat sejumlah polisi berjaga.
Seorang saksi mata yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada afiliasi WFAA TV bahwa, pria bersenjata itu berjalan di trotoar dan menembakkan senjatanya di luar mall. Pelaku menembakkan senjatanya ke berbagai arah. Di trotoar luar mal terdapat bercak darah.
Gubernur Texas Greg Abbott, menyebut penembakan itu sebagai tragedi. Dia mengatakan, Texas siap menawarkan bantuan yang dibutuhkan oleh pemerintah setempat. Populasi Kota Allen, Texas mencapai sekitar 100.000 orang.
Penembakan massal telah menjadi hal biasa di Amerika Serikat. Menurut Arsip Kekerasan Senjata, setidaknya terdapat 198 peristiwa penembakan pada 2023. Jumlah ini paling banyak ketimbang 2016.