REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming bertemu dengan perwakilan Uni Emirat Arab (UEA) yang diwakili oleh Dr Khaled Al Yabhouni Al Dhahrei. Pertemuan tersebut khusus membahas soal pembangunan Islamic Center.
"Beliau, Dr Khaled khusus datang ke Kota Solo diskusi masalah Islamic Centre," kata Gibran, Sabtu (6/5/2023). Salah satu yang dibahas yakni mengenai pembebasan lahan untuk Islamic Center.
Diungkapkan bahwa di antara lahan yang akan digunakan yakni di Detasemen Pembekalan Angkutan (Denbekang) sudah tertangani. "Sudah saya bicarakan, nanti terus berprogres, tugas kami yang di Solo dan di kementerian adalah mengurus masalah kepemilikan tanah yang ada di Denbekang itu sudah beres dan beliau sangat senang sekali di Solo," ujarnya.
Selain itu, Gibran juga mengatakan sempat membahas soal polemik gaji pekerja outsourcing di Masjid Raya Sheikh Zayed yang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Ke depannya, kata dia, pengelolaan akan ada di bawah tim Indonesia.
"Tadi sudah saya bicarakan untuk manajemen di masjid sudah dibicarakan semua, intinya semuanya nanti dievaluasi dan diperbaiki. Dan ke depan beliau lebih mempercayakan manajemen tim dari Indonesia bukan pemkot," katanya.
"Sudah, parkir masalah gaji outsourcing semua sudah saya bicarakan, tapi beliau ke sini bukan untuk itu tapi menegaskan kerja sama Islam Center dan UNU," katanya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut juga mengatakan nantinya pembangunan akan di bawah Kementerian PUPR. Hal tersebut sudah sejak pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed.
"Dari dulu kementerian. Kami hanya menyelesaikan masalah non teknis," jelas dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika