REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — Kondisi cuaca ekstrem dilaporkan memicu kejadian bencana di sejumlah wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, selama beberapa hari terakhir. Perangkat daerah, juga para camat dan kepala desa (kades) di Kabupaten Ciamis, diminta tetap siaga mengantisipasi dan merespons kejadian bencana.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis Memet Hikmat, pada periode Selasa (2/5/2023) hingga Jumat (5/5/2023), terdata kejadian bencana di 53 titik.
Pada Selasa dilaporkan kejadian bencana di tujuh titik, pada Rabu di 24 titik, pada Kamis di enam titik, dan pada Jumat di 16 titik. “Mayoritas banjir dan longsor,” kata Memet kepada Republika.
Memet mengatakan, tidak ada laporan korban jiwa akibat puluhan kejadian bencana itu. “Namun, ada sebagian yang sempat mengungsi, tapi semua sudah balik lagi,” ujar dia.
Puluhan kejadian bencana tersebut, menurut Memet, dipicu kondisi cuaca ekstrem. Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini Kabupaten Ciamis diprakirakan sudah masuk musim kemarau. Namun, kata dia, belakangan ini masih sering turun hujan.
Karena itu, masyarakat di Kabupaten Ciamis diminta tetap mewaspadai potensi bencana, terlebih saat turun hujan. Menyikapi kejadian bencana selama beberapa hari terakhir ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis menggelar rapat koordinasi (rakor) pada Jumat.
Dalam rakor itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meminta para kepala perangkat daerah, serta camat dan kades untuk tetap siaga mengantisipasi dan merespons kejadian bencana. Ia mengingatkan para camat dan kades agar mengambil langkah cepat ketika ada kejadian bencana di wilayahnya.
Bupati juga mengingatkan setiap perangkat daerah tetap menyiagakan personel maupun segala alat pendukung penanganan bencana. “Saya tidak mau dengar alasan apa pun. Jangan sampai bilamana dibutuhkan alat ataupun SDM-nya (sumber daya manusia) sampai tidak bisa turun di lapangan,” kata Bupati.