REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak kesempatan terakhirnya untuk bersaksi dalam pengadilan sipil atas tuduhan pemerkosaan kolumnis, E Jean Carroll, di sebuah ruang ganti pusat perbelanjaan tahun 1996. Trump kembali maju sebagai kandidat calon presiden dari Partai Republik untuk pemilihan 2024.
Hakim Distrik AS Lewis A Kaplan memberi Trump kesempatan mengajukan permintaan untuk memberi kesaksian hingga Ahad (7/5/2023) pukul 17.00 waktu setempat. Sampai batas waktunya Trump tidak mengajukan dokumen apa pun.
Ini bukan hal baru. Trump juga tidak pernah datang ke persidangan di Manhattan yang berlangsung selama dua pekan. Di mana Carroll memberikan kesaksian selama beberapa hari, mengulang klaim yang pertama kali ia ungkapkan dalam biografinya tahun 2019. Carroll meminta kompensasi dan ganti rugi yang totalnya menjadi jutaan dolar AS.
Juri juga menyaksikan kutipan panjang video deposisi Trump yang membantah memperkosa atau mengenal Carroll. Tanpa kesaksian Trump, pengacaranya dijadwalkan untuk menyampaikan argumen penutupan pada Senin (8/5/2023) dan proses pertimbangan juri dimulai Selasa (9/5/2023).
Setelah penggugat selesai menjelaskan kasusnya, pengacara Trump, Joe Tacopina juga menyelesaikan pembelaannya tanpa memanggil saksi. Ia tidak meminta waktu tambahan agar Trump memberikan kesaksian. Tacopina menolak memberikan komentar setelah batas waktu kesempatan untuk mengajukan pembelaan berakhir.
Pada Kamis (4/5/2023) lalu, Hakim Kaplan memberi Trump waktu tambahan untuk mengubah pikirannya dan meminta kesempatan memberikan kesaksian. Meski hakim tidak berjanji akan mengabulkan permintaan membuka kembali pembelaan sehingga Trump dapat memberi kesaksian.
Pada saat itu, Kaplan mencatat ia mendengar berita Trump memberitahu wartawan saat ia berada di lapangan golf miliknya di Doonberg, Irlandia, ia mungkin akan "menghadiri" sidang. Trump juga mengkritik Kaplan, hakim yang ditunjuk Bill Clinton sebagai "sangat bermusuhan" dan "hakim keras" yang "tidak terlalu menyukai saya."
Dalam kesaksiannya, Carroll yang kini berusia 79 tahun mengatakan, Trump yang kini berusia 76 tahun memperkosanya pada musim semi tahun 1996. Setelah mereka bertemu di pintu masuk pusat perbelanjaan Bergdorf Goodman, Manhattan.
Ia mengatakan, awalnya pertemuan itu menyenangkan dan penuh rayu, Trump mengajaknya membantu membelikan hadiah untuk wanita lain. Ia mengatakan, mereka berakhir di bagian pakaian dalam yang sepi. Kemudian mereka saling menggoda untuk mencoba pakaian dalam tembus pandang.
Carroll mengatakan, mereka tertawa saat berada di dalam ruang ganti, tapi kemudian Trump menjadi kasar. Trump membantingnya ke dinding, menarik celana ketatnya dan memperkosanya sebelum ia berhasil melarikan diri.
Dalam pembelaannya, Trump mengatakan, Carroll berbohong. Ia menyebutnya kesaksiaan itu "kebohongan palsu yang menjijikkan" sebuah "pekerjaan gila" untuk menaikkan penjualan buku. Berulang kali Trump juga mengatakan, Carroll bukan "tipenya".
"Dia bukan tipe saya dan itu 100 persen benar," kata Trump.
Ia mengulang kembali klaim yang ia sampaikan di video "Access Hollywood" tahun 2005. Di mana ia mengaku selebritas pria dapat memegang genital perempuan tanpa bertanya. "Berdasarkan historis, bagi para bintang itu benar," katanya.
Pada November lalu, Carroll menggugat Trump setelah Negara Bagian New York memberlakukan undang-undang, yang mengizinkan korban pelecehan seksual dewasa menggugat pelaku meski peristiwanya terjadi beberapa dekade sebelumnya.
Pada Ahad lalu, pengacara Carroll, Roberta Kaplan menulis surat ke hakim untuk mengajukan keluhan Trump masih belum menghapus unggahannya pada 26 April lalu di media sosialnya, yang menyebut tuduhan Carroll "sebagai penipuan yang mengada-ada." Roberta Kaplan juga mencatat Trump mengulang pernyataannya itu tiga hari yang lalu saat berada di Irlandia.
Setelah unggahan di Truth Social pada 26 April lalu, Hakim Kaplan yang tidak berkaitan dengan pengacara Carroll, mengatakan pernyataan Trump "sangat tidak tepat" dan mengungkapkan kekhawatiran Trump mencoba berkomunikasi dengan juri. "Mengenai hal-hal yang tidak perlu dibicarakan," katanya.