REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, mengingat masa-masa ketika dia berjuang di dunia politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mantan kader Partai Gerindra itu pun mengungkap keinginannya untuk kembali berjuang bersama dengan PKS.
"Saya berjuang dengan bersama PKS ini sudah berkali-kali ya dan terbukti teman-teman PKS ini berjuang dengan hati, pejuang yang sangat pantang menyerah, tidak kenal lelah, dan rasanya ingin kembali berjuang dengan teman-teman PKS," kata Sandiaga Uno di Bogor pada Ahad (7/5/2023).
Sandi memuji bahwa komitmen PKS terhadap NKRI sangat nyata. "Jadi, mudah-mudahan jika kita berdoa insya Allah dimudahkan jalan untuk berjuang bersama-sama," ujar dia.
Ketika ditanya potensi disandingkan kembali dengan Anies Baswedan, Sandiaga menyerahkan keputusan kepada pimpinan partai politik dan gabungan partai politik. Sandiaga mengaku, sudah banyak pembicaraan dan diskusi dengan berbagai pihak, sehingga dia menginginkan apa yang ada berjalan secara natural.
"Semua keputusan itu ada di tangan Pak KMS (ketua Majelis Syuro PKS--red), KMS ini adalah tokoh Salim Segaf Aljufri, yang jadi orang tua kita. Itu bukan wewenang saya, jadi itu juga prerogatifnya para pimpinan partai politik dan gabungan partai politik," kata Sandiaga.
Menyoal isu bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga juga tak ingin tergesa, meski diakui pembicaraan terkait itu sudah intens. Dia menegaskan bahwa dalam politik itu harus membangun silaturahim, kebersamaan, dan pembicaraan-pembicaraan.
"Nanti saatnya ditentukan kita akan sampaikan. Tapi, saat ini, prosesnya sangat bertahap, natural, dan bersahabat. Karena kita harus pastikan bahwa kontestasi ini jangan menjadi keterpecahbelahan di antara kita, tetapi harus disambung silaturahim kita, disambut dengan kegembiraan," ujar dia.
Sandiaga mengatakan, pembicaraan dengan PPP sudah mencuat hampir sembilan bulan terakhir. Oleh karena itu, dalam prosesnya bertahap dan menjadi sebuah proses yang sangat bersahabat.
"Saya mendapat banyak sekali masukan dari para kiai, para ulama, dan tidak usah terburu-buru, apalagi tergesa-gesa karena yang kita perjuangkan adalah apa yang dibutuhkan masyarakat," kata dia.