REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendaftarkan kader seniornya, Ahmad Heryawan atau Aher sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR. Kendati begitu, PKS menegaskan bahwa Aher tetap berpeluang menjadi calon wakil presiden pendamping calon presiden Anies Baswedan.
"(Menjadi) cawapres Anies kan tidak mensyaratkan juga harus mundur dari caleg. Kan ini (penentuan cawapresnya Anies) masih proses. Jadi kita lihat saja nanti perkembangannya," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu usai mendaftarkan bakal caleg partainya di Kantor KPU, Senin (8/5/2023).
Menurut Syaikhu, Aher kini punya dua peluang, yakni menjadi cawapres Anies atau menjadi caleg. "Kedua-duanya masih (berpeluang)," ujarnya.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri atas Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS hingga kini memang belum menentukan nama cawapres pendamping Anies. Adapun PKS sejak tahun 2022 lalu ngebet menjadikan Aher sebagai pendamping Anies. Aher merupakan mantan gubernur Jawa Barat.
PKS kini mendaftarkan Aher sebagai caleg DPR RI dengan daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 2. Nama Aher merupakan satu dari 580 bakal caleg DPR RI yang diajukan PKS.
Sebanyak 580 bakal caleg itu tersebar di seluruh dapil yang ada, yakni 84 dapil. Dari 580 bakal caleg itu, terdapat 208 perempuan atau 35,9 persen. Terdapat pula sejumlah nama tokoh milenial dan pelawak seperti dr Gamal Albinsaid dan Narji Cagur.