Senin 08 May 2023 13:18 WIB

Presiden Erdogan Tuding Lawan Politiknya Pro-LGBT

Erdogan berupaya menarik basis pemilih Muslim konservatif.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuduh lawan politiknya sebagai pro-LGBT.
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuduh lawan politiknya sebagai pro-LGBT.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuduh lawan politiknya pro-LGBT. Hal ini disampaikan Erdogan dalam kampanye umum di Istanbul pada Ahad (7/5/2023), ketika dia berupaya menarik basis pemilih Muslim konservatif.

"Partai AK dan partai lain dalam aliansi kami tidak akan pernah pro-LGBT karena keluarga adalah suci bagi kami. Kami akan mengubur mereka yang pro-LGBT di kotak suara," kata Erdogan kepada massa. 

Baca Juga

Erdogan telah memperkuat retorikanya terhadap komunitas LGBT dalam beberapa tahun terakhir. Erdogan sering menyebut LGBT sebagai perilaku penyimpangan. Erdogan menyerang pesaing utamanya dalam pemilu Kemal Kilicdaroglu, yang merupakan pemimpin aliansi oposisi utama.

"Orang-orang saya tidak akan mengizinkan pemabuk naik panggung. Kami tidak akan membiarkan Kilicdaroglu, yang bergandengan tangan dengan teroris, memecah tanah air kami," kata Erdogan.

Erdogan juga menuduh Kilicdaroglu mendapat dukungan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang dan telah melancarkan pemberontakan sejak 1980-an hingga menewaskan lebih dari 40 ribu orang. PKK dianggap kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Oposisi sebelumnya mengecam klaim Erdogan yang menghubungkan mereka dengan teroris sebagai retorika kampanye yang memecah belah dan berbahaya.

Dalam sebuah acara kampanye di Erzurum, Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu berbicara kepada para pendukungnya dari atas bus terbuka. Tak lama kemudian beberapa orang melemparkan batu ke arahnya dan para pendukungnya. Imamoglu mempersingkat pidatonya dan meninggalkan tempat kejadian.

"Kami pergi demi keselamatan Anda," kata Imamoglu kepada para pendukungnya.

Imamoglu menambahkan, dia akan mengajukan tuntutan pidana terhadap Gubernur Erzurum dan kepala polisi karena mengizinkan kekerasan tersebut. Rekaman video menunjukkan setidaknya satu orang terluka di wajah akibat pelemparan batu tersebut.

"Gubernur Erzurum menelepon dan memberi tahu saya bahwa tujuh orang terluka. Saya berbicara dengan sembilan orang yang terluka saat ini," kata Imamoglu di Twitter.

Imamoglu akan menjadi wakil presiden jika Kilicdaroglu memenangkan pemilihan. Sebelumnya dalam pemilihan presiden 2018, Erdogan memenangkan 72 persen suara di Provinsi Erzurum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement