Senin 08 May 2023 13:34 WIB

Perdana Menteri Jepang Bertemu Anggota Parlemen dan Pengusaha Korsel

Kishida membahas potensi kerja sama bilateral.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kanan) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melambai saat upacara penyambutan pemimpin Jepang di kantor kepresidenan di Seoul, Ahad (7/5/2023). Kishida berada di Korea Selatan untuk kunjungan dua hari untuk mempererat hubungan antara kedua negara.
Foto: EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kanan) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melambai saat upacara penyambutan pemimpin Jepang di kantor kepresidenan di Seoul, Ahad (7/5/2023). Kishida berada di Korea Selatan untuk kunjungan dua hari untuk mempererat hubungan antara kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu anggota parlemen dan pengusaha Korea Selatan (Korsel) di Seoul. Sebelum menutup kunjungan pertama pemimpin Jepang ke Korsel dalam 12 tahun, Kishida membahas potensi kerja sama bilateral.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan pertemuan itu membahas membangun rantai pasokan yang kuat dan mempromosikan kerjasama industri teknologi canggih. Kementerian menambahkan Kishida dan pemimpin berbagai kelompok bisnis berharap pertemuan akan memperkuat hubungan ekonomi dua negara.

"Saya ingin memperkuat hubungan yang saya miliki dengan (Presiden Korsel) Yoon dan bergabung dengannya untuk menempa era baru," kata Kishida pada wartawan di Seoul usai bertemu anggota parlemen Korsel di hotelnya, Senin (8/5/2023).  

Pada Ahad (7/5/2023) kemarin Kishida mengatakan "hatinya sakit" ketika memikirkan penderitaan rakyat Korea selama penjajahan Jepang. Pernyataan ini dianggap sebagai isyarat pada perselisihan historis yang merusak hubungan dua sekutu AS tapi gagal menawarkan permintaan maaf baru.