REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Abdulrahman Al-Fadhly mengatakan pasokan bahan makanan pokok melimpah dan tersedia selama musim haji 2023.
Dilansir di Saudi Gazette, Senin (8/5/2023), hal itu disampaikan Menteri Al-Fadhly yang juga Ketua Komite Ketahanan Pangan saat memimpin rapat berkala Komite Komoditas Pangan Pokok di Riyadh, akhir pekan ini.
Pertemuan tersebut meninjau perkembangan terakhir terkait dengan memastikan melimpahnya pasokan komoditas pangan lokal, serta ukuran stok, berfungsinya rantai pasokan lokal dan eksternal, serta langkah-langkah yang diambil untuk memastikan kelangsungan kelimpahan pasokan pangan selama periode musim haji tersebut.
Dalam sambutannya, Al-Fadhly menyatakan seluruh instansi terkait di bidang sistem ketahanan pangan terus berupaya menindaklanjuti pelaksanaan arahan dari para pemimpin yang bijak untuk menjamin pasokan yang melimpah serta memperkuat stok lokal komoditas pangan pokok dan pangan. Hal itu guna mendukung stok berkelanjutan mereka di pasar lokal.
“Sudah ada koordinasi dan upaya bersama dari instansi terkait, termasuk pihak swasta, untuk persiapan musim haji mendatang,” ujarnya.
Dia menambahkan, musim haji mendatang akan ada jumlah peningkatan jumlah jamaah dibanding tiga tahun terakhir. Ia mengapresiasi upaya otoritas terkait sistem ketahanan pangan dan peran swasta dalam menjaga stabilitas dan kelimpahan pasokan pangan semua komoditas di pasar lokal.
Rapat tersebut dihadiri oleh anggota komite, yang meliputi perwakilan dari lintas kementerian. Antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Ekonomi dan Perencanaan, Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kota, Pedesaan dan Perumahan, Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi, Otoritas Perdagangan Luar Negeri, Otoritas Zakat, Pajak dan Bea Cukai, Otoritas Umum untuk Ketahanan Pangan, Dana Pengembangan Pertanian, dan Perusahaan Investasi Pertanian dan Produksi Peternakan Saudi (SALIC).
Ikuti Whatsapp Channel Republika