Senin 08 May 2023 15:35 WIB

Imbas Gagal Bayar Waskita, Investor Lebih Selektif Berinvestasi di Obligasi Korporasi 

Investor cukup terpengaruh dengan kondisi yang menimpa Waskita Karya.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Foto udara Tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) seksi 2A di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/12/2022). Investor cukup terpengaruh dengan kondisi yang menimpa Waskita Karya.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Foto udara Tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) seksi 2A di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/12/2022). Investor cukup terpengaruh dengan kondisi yang menimpa Waskita Karya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai investor lebih selektif untuk berinvestasi di surat utang atau obligasi korporasi termasuk BUMN. Salah satu faktor penyebabnya yaitu kasus gagal bayar yang dialami PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 

"Memang investor jadi lebih selektif untuk melakukan investasi di surat utang korporasi termasuk juga BUMN terutama di sektor konstruksi," kata Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Baca Juga

Khusus di sektor konstruksi, Hendro melihat investor cukup terpengaruh dengan kondisi yang menimpa Waskita Karya. Dengan adanya kasus Waskita Karya, investor menjadi lebih selektif untuk memberikan pendanaan atau membeli surat utang dari perusahaan konstruksi. 

Meski demikian, Hendro menegaskan, tidak semua perusahaan konstruksi memiliki kondisi yang sama dengan emiten pelat merah tersebut. Pasalnya, masih banyak perusahaan konstruksi yang memiliki fundamental solid. Untuk itu, investor perlu lebih teliti melihat fundamental setiap perusahaan.