REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyoroti pemberitaan dan cemoohan dari warganet terhadapnya terkait viral foto saat ia mencium tangan calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo pada Mayday 2023. Dia menilai, beredarnya foto itu menjadi bentuk serangan lanjutan terhadap pribadinya.
"Saya gak peduli, dulu diserang karena rumah mewah, ngambil iuran anggota, hari ini saya diserang (karena) cium tangan. Saya gak peduli," kata Said Iqbal dalam konferensi pers daring saat membahas pelecehan pekerja di ruang kerja di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Menurut dia, cium tangan kepada Ganjar merupakan bentuk akhlak yang diajarkan keluarga terhadap pribadi. Said menyebut, sikap hormat terhadap guru maupun perwakilan tokoh demi kerja negara dan bangsa atau orang yang lebih tua akan tetap dilakukannya.
Dia tidak akan berhenti mencium tangan tokoh tertentu gara-gara serangan warganet. "Kalau orang tidak peduli dengan adab dan akhlak saya, saya tidak peduli," tutur Said.
Sebelumnya, Said mengklarifikasi cium tangan terhadap Ganjar karena beralasan menghormati tokoh yang memiliki tugas untuk negara. Menurut dia, aksi cium tangan juga dilakukannya terhadap tokoh lain seperti Anies Rasyid Baswedan hingga Prabowo Subianto. Adapun Partai Buruh sudah deklarasi mendukung Ganjar pada Pilpres 2024.